Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tak Kenal Jenuh di Museum Pusaka Nias

11 September 2014   17:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_342092" align="aligncenter" width="640" caption="Museum Pusaka Nias (MPK)"][/caption]

Mendengar kata Museum mungkin sebagian besar orang akan berpaling dan mengalihkan pembicaraan pada sesuatu yang lebih menarik. Tempat penyimpanan koleksi peninggalan bersejarah ini memang kurang diminati mayoritas masyarakat di Indonesia.

Tetapi berbeda dengan Museum Pusaka Nias (MPK). Museum yang terdapat di Kepulauan Nias ini menyuguhkan suasana yang berbeda. Pengunjung seakan terhipnotis sehingga betah berlama-lama berada di dalamnya.

Hipnotis museum ini tentu saja bukan disebabkan sesuatu yang bersifat mistis. Tetapi berupa suguhan pemandangan yang sungguh indah nan eksotis. Dominasi penampakan hijau yang terpancar dari aneka pepohonan yang tertata rapi dan kebersihan yang selalu terjaga.

Ya, museum ini dikelilingi taman yang sangat indah. Menariknya lagi taman ini berada persis di tepi laut. Tidak hanya itu, di sini juga terdapat sebuah kebun binatang mini. Sungguh merupakan kombinasi unik dan menarik yang sangat jarang ada pada sebuah museum.

Memasuki Museum Pusaka Nias Anda harus melewati sebuah gerbang terlebih dahulu tanpa dikenakan biaya alias gratis. Hanya saja jika Anda membawa kendaraan maka wajib membayar tiket untuk parkir sebesar Rp. 5.000 di konter yang terletak dekat gerbang masuk.

Pemandangan yang asri dan bersih langsung menyambut Anda begitu Anda memasukinya. Jika ingin melihat koleksi benda-benda bersejarah Anda cukup berbelok ke arah kanan menuju sebuah bangunan nan artistik yang berjarak 10 meter.

Koleksi peninggalan sejarah tersebut ditempatkan pada satu gedung khusus sebagaimana museum pada umumnya. Terdapat ratusan benda-benda besejarah di dalamnya. Seperti perlengkapan perang Suku Nias, peralatan dapur dari batu, kain tradisional, replika rumah adat, bahkan bebatuan peninggalan jaman megalitikum pun ada di sini.

Bagi pecinta sejarah, benda-benda tua itu tentu membekaskan kesan yang sangat mendalam. Tetapi bagi mereka yang tidak tertarik dengan sejarah tentu hanya memandang sepintas tak bermakna.

Bagi mereka yang tidak tertarik dengan museum boleh saja memandang koleksi sejarah tersebut dengan sebelah mata. Tetapi ketenangan dan kenyamanan yang disuguhkan tentu tak bisa dipungkiri bahwa mampu meredamkan kejenuhan.

Museum Pusaka Nias lebih tepat bisa dikatakan seperti sebuah taman. Menempati sebuah area tertutup dengan luas sebesar lapangan sepakbola. Selain gedung tempat menyimpan koleksi barang-barang bersejarah terdapat juga beberapa bangunan menarik lainnya.

[caption id="attachment_342091" align="aligncenter" width="300" caption="Plang MPK"]

14104042401747825556
14104042401747825556
[/caption]

[caption id="attachment_342078" align="aligncenter" width="300" caption="Rumah Adat Suku Nias, Omo Niha."]

1410403085376478566
1410403085376478566
[/caption]

[caption id="attachment_342080" align="aligncenter" width="300" caption="Peralatan masak suku Nias jaman dulu."]

14104033461486074396
14104033461486074396
[/caption]

[caption id="attachment_342081" align="aligncenter" width="300" caption="Taman tepi laut di MPK"]

14104034252130553898
14104034252130553898
[/caption]

[caption id="attachment_342082" align="aligncenter" width="300" caption="Batu-batu jaman megalitikum yang masih terawat"]

1410403556961399043
1410403556961399043
[/caption]

[caption id="attachment_342083" align="aligncenter" width="300" caption="Komplek MPK nan asri dan bersih"]

1410403623338391661
1410403623338391661
[/caption]

[caption id="attachment_342084" align="aligncenter" width="300" caption="Taman di Museum Pusaka Nias"]

1410403764112783502
1410403764112783502
[/caption]

[caption id="attachment_342085" align="aligncenter" width="300" caption="Pondok-pondok tempat bersantai di MPK"]

14104038451366059363
14104038451366059363
[/caption]

[caption id="attachment_342086" align="aligncenter" width="300" caption="Restoran di Taman MPK"]

1410403900354787055
1410403900354787055
[/caption]

[caption id="attachment_342087" align="aligncenter" width="300" caption="Taman tepi laut MPK"]

14104039651240531123
14104039651240531123
[/caption]

[caption id="attachment_342088" align="aligncenter" width="300" caption="Kebun binatang mini di MPK"]

14104040651187937876
14104040651187937876
[/caption]

[caption id="attachment_342089" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi MPK"]

14104041222069108452
14104041222069108452
[/caption]

[caption id="attachment_342090" align="aligncenter" width="300" caption="Kebun binatang mini di MPK"]

1410404162218969300
1410404162218969300
[/caption]

Salah satunya adalah rumah adat suku Nias yang disebut Omo Niha. Bangunan terbuat dari kayu yang berpondasi panggung dan atapnya menyerupai bentuk topi koboi ini terletak tak jauh dari gedung museum.

Di samping rumah adat Omo Niha terdapat bangunan khas lainnya yang merupakan balai tempat pertemuan suku Nias jaman dulu. Mengabadikan foto bersama bangunan-bangunan unik ini tentu saja tak boleh terlewatkan.

Usai melongok isi museum Anda bisa melepas lelah memanjakan mata berkeliling di taman nan indah. Berjarak hanya beberapa langkah saja saat Anda keluar dari museum.

Taman ini tertata rapi dan bersih. Menyejukkan hati bagi siapa saja yang melihatnya. Berbagai macam tanaman tumbuh menghiasi. Beberapa pondok tempat bersantai tersedia bagi siapa saja yang ingin rehat.

Setiap tanaman yang tumbuh di sini diberi nama dengan menggunakan plang kayu sehingga memudahkan pengunjung untuk mengetahui jenis tanaman tersebut. Dibubuhi nama latin dan Indonesia.

Jika terasa haus atau lapar Anda bisa memesan makanan dan minuman pada sebuah cafe yang terletak di sekitar taman. Satu warung yang menjual aneka jajanan pun tersedia di pojok taman. Seperti berada di sebuah desa nan asri namun bersih.

Di sebelah taman Anda bisa melihat beberapa koleksi hewan lucu dan menarik. Mirip seperti sebuah kebun binatang mini. Penamaan hewan-hewan tersebut juga ditandai dengan Bahasa Nias. Mulai dari berbagai jenis monyet, burung, dan ular. Lalu ada Kancil yang dalam bahasa Nias disebut Laosi, Landak/Bogo, Musang/Belu, Biawak/Boroe, dll.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa taman ini berada persis di tepi laut. Rimbunnya pepohonan di taman sedikit menutupi pesona laut. Cukup turun melalui tangga Anda akan menjumpai taman dengan konsep berbeda.

Di taman kedua yang posisinya berada di bawah ini Anda bisa menatap langsung indahnya laut Pulau Nias. Terdapat beberapa gazebo dan pondok yang dihubungkan dengan jembatan-jembatan beton berukuran mini. Di sisi taman terhampar rerumputan hijau. Sebuah tulisan besar di sebuah tembok setinggi rumah bertuliskan MUSEUM bisa Anda manfaatkan untuk mengabadikan momen.

Jadi, masih enggan ke Museum? Museum Pusaka Nias, rekomendasi wisata sejarah terbaik. Let's visit it!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun