Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tak Kenal Jenuh di Museum Pusaka Nias

11 September 2014   17:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:00 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_342089" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi MPK"]

14104041222069108452
14104041222069108452
[/caption]

[caption id="attachment_342090" align="aligncenter" width="300" caption="Kebun binatang mini di MPK"]

1410404162218969300
1410404162218969300
[/caption]

Salah satunya adalah rumah adat suku Nias yang disebut Omo Niha. Bangunan terbuat dari kayu yang berpondasi panggung dan atapnya menyerupai bentuk topi koboi ini terletak tak jauh dari gedung museum.

Di samping rumah adat Omo Niha terdapat bangunan khas lainnya yang merupakan balai tempat pertemuan suku Nias jaman dulu. Mengabadikan foto bersama bangunan-bangunan unik ini tentu saja tak boleh terlewatkan.

Usai melongok isi museum Anda bisa melepas lelah memanjakan mata berkeliling di taman nan indah. Berjarak hanya beberapa langkah saja saat Anda keluar dari museum.

Taman ini tertata rapi dan bersih. Menyejukkan hati bagi siapa saja yang melihatnya. Berbagai macam tanaman tumbuh menghiasi. Beberapa pondok tempat bersantai tersedia bagi siapa saja yang ingin rehat.

Setiap tanaman yang tumbuh di sini diberi nama dengan menggunakan plang kayu sehingga memudahkan pengunjung untuk mengetahui jenis tanaman tersebut. Dibubuhi nama latin dan Indonesia.

Jika terasa haus atau lapar Anda bisa memesan makanan dan minuman pada sebuah cafe yang terletak di sekitar taman. Satu warung yang menjual aneka jajanan pun tersedia di pojok taman. Seperti berada di sebuah desa nan asri namun bersih.

Di sebelah taman Anda bisa melihat beberapa koleksi hewan lucu dan menarik. Mirip seperti sebuah kebun binatang mini. Penamaan hewan-hewan tersebut juga ditandai dengan Bahasa Nias. Mulai dari berbagai jenis monyet, burung, dan ular. Lalu ada Kancil yang dalam bahasa Nias disebut Laosi, Landak/Bogo, Musang/Belu, Biawak/Boroe, dll.

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa taman ini berada persis di tepi laut. Rimbunnya pepohonan di taman sedikit menutupi pesona laut. Cukup turun melalui tangga Anda akan menjumpai taman dengan konsep berbeda.

Di taman kedua yang posisinya berada di bawah ini Anda bisa menatap langsung indahnya laut Pulau Nias. Terdapat beberapa gazebo dan pondok yang dihubungkan dengan jembatan-jembatan beton berukuran mini. Di sisi taman terhampar rerumputan hijau. Sebuah tulisan besar di sebuah tembok setinggi rumah bertuliskan MUSEUM bisa Anda manfaatkan untuk mengabadikan momen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun