Mohon tunggu...
Dhiya Fadlika Hibatullah
Dhiya Fadlika Hibatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang senang untuk belajar segala hal

Hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengolahan Air Limbah

2 Agustus 2021   13:23 Diperbarui: 2 Agustus 2021   13:31 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Limbah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.

Radioaktif adalah unsur yang secara tiba-tiba memanfaatkan radiasi. Unsur-unsur iniseringkali memiliki nomor atom lebih dari 83, contohnya Uranium (93). Sifat-sifat sinar radioaktif adalah sebagai berikut:

  1. Mempunyai daya tembus yang sangat besar
  2. Dapat mengionkan gas
  3. Dapat berpendar apabila jatoh pada permukaan zat yang berlapis seng sulfide (zns) atau seng blende.

Limbah Radioaktif adalah jenis-jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklirda pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (clearance level) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pada dasarnya kegiatan pengelolaan limbah radioaktif meliputi tahapan sebagai berikut:

  1. Pengangkutan Limbah dilakukan dari lokasi penghasil limbah menuju lokas Pengelolaan limbah PLTR. Sarana dan Prasaran yang dipakai pada kegiatan ini adalah:
    • Alat angkut (truck, forklift, crane, handcrane, dll)
    • Transfer cask kanister
    • Pallet
    • Alat monitoring
    • Tanda bahaya
    • Sarana keselamatan kerja dan Sarana lain yg dibutuhkan
  2. Praolah Pretreatment meliputi:
    • Pengelompokkan sesuai dengan jenis dan sifatnya
    • Preparasi dan analisis terhadap sifat kimia, fisika, dan kimia fisika serta kandung radiokimia
    • Menyiapkan wadah drum, plastik, lembar identifikasi, dan sarana lain yang diperlukan
    • Pewadahan dalam drum 60,100,200 liter atau yg sesuai
    • Pengepakan untuk memudahkan pengangkutan dan pengolahan
    • Pengukuran dosis paparan radiasi
    • Pemberian label identifikasi dan pengisian lembar formulir isian
    • Pengeluaran dari hotcell
    • Penempatan dalam canister sehingga memenuhi kriteria keselamatan pengangkutan
  3. Pengolahan Treatment
    • Limbah cair organik dan padat yang terbakar direduksi volumenya dengan cara insenerasi
    • Limbah cair diolah dengan cara  kompaksi
    • Limbah padat tak termampatkan diolah dengan cara kompaksi
    • Limbah tak terbakar dan tak termampatkan diolah dengan cara sementasidalam shell beton
    • Proses Imobilisasi dilakukan menggunakkan shell beton dengan bahan matriks campuran semen beton
    • Limbah Padat Aktivitas Tinggi dan Sedang (LAT & LAS) masing masing di mobilisasi dalam shell beton.

Cara kerja incenerator

Berikut ini keterangan dari bagian-bagian dari sebuah mesin incinerator:

  • Primary Chamber: ruang bakar utama dimana semua limbah atau sampah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam primary chamaber ini.
  • Primary burner: Ini merupakan alat pembakar yang ada di dalam ruang bakar utama.
  • Excess air supply: Api tidak akan bisa menyala jika tidak ada udaranya, makanya dengan bantuan excess air supply udara dikirimkan ke dalam ruang bakar.
  • Auxiliary burner: ini berfungsi untuk pembakar pada ruangan yang kedua (atas)
  • Gas vortex: dalam ruangan ke 2 (atas) gas yang dihasilkan dari ruang pembakaran utama tadi di bikin berputar menyerupai cyclone.

Cara Kerja Mesin Incinerator

  • Limbah yang akan dibakar dimasukkan ke dalam primary chamber melalui main door.
  • Didalam main chamber, sampah dibakar menggunakan primary burner.
  • Gas hasil pembakaran dari main chamber kemudian di bakar lagi dengan menggunakan auxiliary burner.
  • Kemudian gas yang dihasilkan dari auxiliary chamber tidak langsung di lepas ke udara bebas, harus diproses dulu dengan alat yang dinamakan wet scrabber, barulah dilepas ke udara bebas. Wet scrabber pada prinsipnya merupakan air yang dipercikkan, dan gas hasil pembakaran tadi dilewatkan di bawahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun