Seringkali kita temukan remix musik EDM di berbagai platform sosial media seperti Tiktok atau YouTube yang terdengar seperti jedag jedug tetapi familiar di telinga.Â
Genre musik EDM itu kerap disebut oleh netizen Indonesia dengan sebutan jedag jedug. Banyak sekali nama-nama DJ yang sering muncul di sosial media seperti, DJ Komang, DJ Santuy, dan sebagainya.Â
Remix Jedag Jedug tanpa disadari sudah merubah kesan remix yang monoton dan itu-itu saja menjadi sebuah musik segar yang lebih bisa dinikmati banyak kalangan.Â
Sejak awal kemunculan musik jedag jedug di aplikasi TikTok hingga saat ini sudah banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang menikmatinya.Â
Alih-alih terkesan kampungan, genre musik ini justru bisa menarik hati masyarakat yang dulu tidak suka dengan musik EDM dari mancanegara karena terdengar asing di telinga masyarakat lokal.
Musik DJ akrab dikenal dengan musik dugem atau EDM (Electronic Dance Music). Musik EDM, merupakan musik yang proses pembuatannya menggunakan hardware dan software.(Akbar, 2019) Proses pembuatan musik yang tidak membutuhkan banyak alat ini memberikan kemudahan bagi para kreator musik.Â
Kemudahan ini pula yang membuat musik EDM mempengaruhi banyak komposer musik lokal untuk mulai berkreasi sendiri. Komposer lokal ini biasanya tidak membuat lagu dari awal tetapi hanya membuat remix dari lagu yang sudah ada sebelumnya.Â
Contohnya seperti lagu milik Potret - Bagaikan Langit yang kemudian diganti aransemen musiknya dengan jedag jedug sehingga hasil remix nya kerap disebut dengan DJ Bagaikan Langit.Â
Hasil remix yang sudah bertemakan jedag jedug ternyata justru lebih masuk di telinga para pendengar sehingga banyak masyarakat yang menyukainya. Banyak juga masyarakat yang tidak mengetahui lagu orisinalnya tapi malah lebih menikmati mendengarkan versi remix.
Kembali pada kebiasaan pop culture di tengah masyarakat, musik EDM dari barat seperti The Chainsmoker, Alan Walker, dan sebagainya tentu tidak akan bertahan untuk waktu yang lama. Tahun berganti dan selera musik masyarakat ikut berganti pula.Â
Terlalu sering diputarkan di radio pada pusat perbelanjaan tentu saja membuat masyarakat jenuh, ditambah lagi ketika menonton acara televisi banyak yang menggunakan musik EDM tersebut sebagai backsound yang didengar berulang-ulang.
Masyarakat mulai jenuh mendengar musik EDM dari barat dengan ciri khas beat yang itu-itu saja. Kebosanan itu yang memicu munculnya kreator EDM lokal membawa beat dan irama yang segar di telinga masyarakat. Salah satu pendahulu remix jedag jedug di Indonesia adalah DJ Gagak yang sempat viral tahun 2019.Â
Membawa ciri khas baru yaitu suara gagak yang dipadukan dengan beat ternyata menarik perhatian masyarakat. Melihat tingginya respon positif dari masyarakat, banyak kreator EDM lokal lainnya yang mulai berkreasi seperti DJ Slow, DJ Gani Gani, DJ Santuy, dan sebagainya.
Salah satu faktor yang menyebabkan musik jedag jedug semakin viral dan meyebar kemana-mana adalah aplikasi TikTok. Aplikasi video pendek ini memang memiliki ciri khas yaitu banyak konten dance atau berjoget mengikuti irama musik di dalamnya. Masuknya musik jedag jedug ke dalam aplikasi ini dibawa oleh para content creator lokal yang suka mendengarkan musik jedag jedug dan membuat koreografi mengikuti irama lagu tersebut.Â
Setelah konten itu diupload dan dilihat oleh banyak orang, banyak netizen lainnya berbondong-bondong ikut membuat konten berjoget dengan koreografi dan musik yang sama. Musik jedag jedug berperan besar dalam munculnya berbagai gerakan dance seperti pargoy, woah, sway, dan lain sebagainya. Salah satu dance yang viral dan banyak muncul tutorialnya di sosial media adalah dance dengan lagu DJ Ampun Bang Jago x Scooby Pap Pap.
Kemajuan teknologi dan sosial media memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran budaya populer di masyarakat. Sosial media bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun bahkan akun sosial media milik netizen Indonesia mampu dilihat oleh netizen mancanegara.Â
Begitu juga dengan trend TikTok di Indonesia yang viral ternyata sampai menarik perhatian netizen dari mancanegara, bahkan tidak sedikit content creator dari negara lain ikut membuat video dance yang sedang viral di Indonesia. Beberapa content creator dari Korea ikut membuat video dance DJ Boka Boka, beberapa username TikTok para content creator itu adalah @sia_jiwoo, @ox_zung, @shinsama422, dan banyak lagi lainnya.
Trend musik jedag jedug dan berbagai dance yang mengikutinya tentu saja tidak akan bertahan untuk selamanya, akan ada trend lain yang menggantikannya di masa depan. Sebagai masyarakat tidak ada salahnya bagi kita untuk ikut menikmati trend ini, tapi tentu saja kita harus tetap bijak dalam memilah mana trend yang layak dinikmati dan mana trend yang mungkin menimbulkan efek negatif bagi diri sendiri maupun di masyarakat.
repository.isi-ska.ac.id/2854/1/hanaldo gema akbar.pdf
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI