Mohon tunggu...
Fadli Firmansyah
Fadli Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masih Pemula

Suka Martabak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Ekonomi Desa: Mahasiswa PMM UMM Kelompok 74 Gelombang 4 Kenalkan Pembuatan Sabun dari Lidah Buaya dan Susu Kedelai ke Warga Desa Ngenep

24 Agustus 2024   19:12 Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:18 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Warga Desa Ngenep (dokpri)

Kelompok Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat (PMM) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Kelompok 74, mengadakan kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif bagi warga Desa Ngenep, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini berfokus pada pembuatan produk berbasis lidah buaya dan kedelai, yaitu sabun lidah buaya, sari susu kedelai, dan susu kedelai bubuk.

Kegiatan pemberdayaan ini dipimpin oleh Fadli Firmansyah sebagai Koordinator Kelompok, dengan anggota kelompok yang terdiri dari Erdian Dwi Kurnia Wijaya, Kinanatul Maghfiroh, dan Muhammad Subarkah. Dalam menjalankan program ini, mereka didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Drs. Mohammad Jufri, ST., MT.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan praktis kepada warga Desa Ngenep agar mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar mereka. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga dapat mengembangkan keterampilan baru yang berpotensi dijadikan sebagai usaha mandiri. Keterlibatan aktif warga dalam kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa, terutama dalam menciptakan peluang usaha yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Proses Pelatihan dan Manfaatnya

Hasil Produk (dokpri)
Hasil Produk (dokpri)

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah ditemukan di Desa Ngenep. Pembuatan sabun dari lidah buaya menjadi salah satu fokus utama pelatihan. Lidah buaya, yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit, diolah menjadi sabun yang tidak hanya bernilai jual tinggi tetapi juga ramah lingkungan. Dalam proses pembuatannya, para peserta diajarkan mulai dari tahap pengolahan lidah buaya hingga menjadi sabun yang siap dipasarkan.

Selain itu, pelatihan pembuatan sari susu kedelai dan susu kedelai bubuk juga diberikan sebagai alternatif produk yang dapat dikembangkan oleh warga. Kedelai yang mudah diperoleh dan kaya akan gizi diolah menjadi minuman sehat yang diminati banyak kalangan. Produk susu kedelai bubuk juga memiliki potensi pasar yang luas karena dapat disimpan lebih lama dan mudah untuk dipasarkan.

Melalui pelatihan ini, warga Desa Ngenep diharapkan dapat melihat peluang usaha yang ada di sekitar mereka dan mulai merintis usaha kecil yang berkelanjutan. Dengan demikian, perekonomian desa dapat tumbuh seiring dengan peningkatan keterampilan dan pengetahuan warga dalam mengolah bahan-bahan lokal menjadi produk bernilai jual tinggi.

Tanggapan Positif dari Warga dan Ibu PKK

Ibu Siti, selaku Ketua Ibu PKK Desa Ngenep, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan yang diberikan oleh mahasiswa UMM sangat bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan warga desa. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UMM yang telah berinisiatif mengadakan pelatihan ini. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat bagi kami dan dapat kami kembangkan menjadi usaha yang berkelanjutan," ungkap Ibu Siti.

Beliau juga berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, sehingga warga Desa Ngenep dapat semakin mandiri dan kreatif dalam mengembangkan usaha yang berbasis pada potensi lokal.

Penyerahan Produk Kepada Warga Desa Ngenep (dokpri)
Penyerahan Produk Kepada Warga Desa Ngenep (dokpri)

Fadli menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Desa Ngenep" ujar Fadli.

Dengan selesainya kegiatan ini, mahasiswa PMM Kelompok 74 berharap hasil dari pelatihan ini dapat diterapkan secara berkelanjutan oleh warga Desa Ngenep. Diharapkan juga, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan ekonomi kreatif di desa tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun