Mohon tunggu...
rumingkang tumarima
rumingkang tumarima Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

saya seorang dosen pada sekolah tinggi ilmu ekonomi di jawa barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kombayana

6 Februari 2024   20:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namamu begitu besar dan agung dinegeri ini

tidak ada yang berani menatapmu

semua tertunduk dihadapanmu

kedudukan dan pangkat tidak ada artinya bagimu

kau hidup dari hasil tipu muslihat

kau jaya karena khianat dan tipu daya

kau agung dari adu domba

sampai bangsamu kamu pertaruhkan

kau bisa hidup dimana saja

kau bisa kaya dimanapun berada

karena menjilat dan bertopeng itulah ilmumu

kombayana mahluk tidak ada duanya

kulitmu halus sehalus bicaramu

tapi hatimu busuk seperti bangkai

prilakumu lembut seperti resi

tapi otakmu culas seperti burung gagak

kau bukanlah raja

tapi kekuasaanmu melebihi raja

kau hadir saat hari bahagia

tapi hilang saat kesedihan merajalela

kombayana tiada duanya

manusia seperti benalu

hidup dari inang tanpa manfaat

tetapi banyak yang menyukaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun