Mohon tunggu...
Fadli Arif
Fadli Arif Mohon Tunggu... Seniman - Presiden

Manusia bukan saling membutuhkan,tapi saling memanfaatkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan

22 November 2023   19:37 Diperbarui: 22 November 2023   19:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendung menutupi lukaygdingin. Hari baru saja hujan. Rintiknya belum hilang,sertamembekaspadajalanan aspaljuarumputan ulang. Baru saja hujanakbarmelintasi seluruh rupanya. 

Kupacu kuda besi menyisir jalananygtergenang.bernyanyijejak hujansertakenangan.dalammengingat hari-hariygpenuh rindu, cintatetapisekaliguspulapenyesalan tentang kekasihygsaling meninggalkan. 

Kenanganpadajejak kebencianyang melekat padatemaram malamsertakebisuan. Kebencianyangentah kapan tercipta,selesainyacintatidakberbatasdatang-tibamenghilang atau bahkanhancursebaliknya. Ah,tidakpernah membayangkan sebelumnya.tidakpernah terkiradanterpikirkan,duasejoli itu saling meninggalkan jejak bisu. 

Semuserta juajemudalamiringan awan kelabuygmenyisirperjalanan yg tidaktentu saja arah. Kegalauan, keresahan, kegelisahan, kegelisahandanserba ketidakjelasan.akutermangu mendengar kisah2orang itu. Sepasang kekasihygkutemukandibawah rindang pohon,waktuhujan derastiba. 

pada laman rumah yangkosong, kala kami bertiga berteduhselesainyadihantam badaipadatengahperjalanan.limatahunkemudian.aku tidakingin menceritakan keduanya, sebenarnya. 

akan tetapikisah tragis mereka, membuatku menuliskan catatan, kalimat demi kalimatdi bukubuku harian ku sendiri.bukubuku harianygberdebu dibiarkan sajabernyanyi ketika.di padapengapdangelapnya lemari kayuyg telahberumur sewindu. 

2mengungkapkan, kekasih2sejoliyang pula 2 sahabatsepermainandalam perjalanan yg tidakpernah kami kira akan berliku.semuaawalnya biasa-biasa saja. 

sayamempertemukan merekapadabawah hujan sakit.dalamiringan gerimisdangemericik hujan. Keduanya saling jatuh cinta kala itu.lalumembiarkanakusendiripadaderai tawa riang mereka bermandi hujan.akusendiri melihat mereka,menggunakantermangu. 

"Berbahagialah kalian sahabatku, kalianSepertinyaberjodoh, meski sempat terjedawaktu yg tidakmemungkinkanbuatkalian saling mengenal" kataku sore itukepada 2kekasihygsahabatku itu. 

"Terima kasih ya bro" jawab sahabatku singkat. Lelakiygkukenalsebagaisahabatkusemenjak kecilitu.  

Makasih ya mas, doakan kami berjodohhinggapelaminan"istilahsahabatku,seorang wanita ygkukenalsejakkamimenjadipelajarpadakampusygsama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun