Kajian Kitab Nasoihul Ibad Warnai Program Penyuluhan Mahasiswa BPI di Majlis Ta'lim Baitul Haq Cepiring
Cepiring, 23 September 2024 – Mahasiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang tengah menjalani Praktik Pengalaman Profesi (PPP) di Kementerian Agama Kabupaten Kendal melaksanakan program penyuluhan di Majlis Ta'lim Baitul Haq, Cepiring. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 23 September 2024, dengan mengangkat tema Kajian Kitab Nasoihul Ibad, khususnya membahas tentang Tiga Hal yang Membuat Bahagia Manusia.
Penyuluhan yang diadakan di Musholla Baitul Haq ini berlangsung pada pukul 14.15 WIB dan dihadiri oleh peserta yang sebagian besar adalah jamaah dewasa dan lansia. Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan mahasiswa PPP dalam membimbing dan memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat setempat. Selain diikuti oleh para jamaah, acara ini juga didampingi oleh Bapak Fatkhuri, penyuluh agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Cepiring, yang turut mendampingi mahasiswa dalam pelaksanaan penyuluhan di lapangan.
Kajian dalam kegiatan penyuluhan kali ini berfokus pada tiga hal utama yang membuat manusia meraih kebahagiaan hidup, sesuai dengan ajaran dalam Kitab Nasoihul Ibad. Mahasiswa menjelaskan bahwa menurut ajaran kitab tersebut, kebahagiaan sejati dapat diraih dengan:
Menurut dalam kitab ini, Nashoihul ‘Ibad, manusia yang paling bahagia itu adalah:
1. Man Lahu Qalbun ‘Aalimun; orang yang memiliki hati, dimana hatinya itu selalu paham dan mengerti akan keberadaan Allah. Dan Allah merasa selalu bersamanya.
2. Badanun Shaabirun; Orang yang selalu bersabar. Dalam situasi dan kondisi apapun. Karena Sabar itu tidak berbatas. Sabar dalam ketaatan (Al Shabru fiy Al Thaa’at), dan sabar dalam menghadapi musibah (Al Shabru fiy Al Musibah).
3. Wa Qona’ah bi Maa fiy Al Yad; Selalu menerima (pemberian Allah) atas apa yang ada (sedang berada) di tangannya. Apa yang Allah berikan kepadanya, ia nikmati dan ia syukuri. Sebesar apapun, atau sekecil apapun sama-sama ia terima dengan ikhlas dan lapang dada. Tidak ngersulo, tidak meratapi nasib, (apalagi) menyalah-nyalahkan Allah SWT.
Tiga jenis orang inilah, yang benar-benar menjadi manusia yang paling berbahagia. Kebahagiaan yang abadi dan hakiki.
Dengan menggunakan metode maudhoh hasanah (nasihat yang baik), mahasiswa memberikan pemaparan yang mudah dipahami oleh jamaah. Mereka menyampaikan materi dengan penuh kelembutan, memadukan antara dalil-dalil dari Al-Qur'an dan hadits serta nasihat para ulama. Penyampaian yang sederhana namun sarat makna ini membuat peserta yang terdiri dari kalangan dewasa dan lansia lebih mudah menyerap inti dari kajian tersebut.
Acara berjalan interaktif dengan adanya sesi tanya jawab yang melibatkan jamaah. Beberapa jamaah mengajukan pertanyaan terkait dengan cara menerapkan prinsip-prinsip kebahagiaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, terutama di usia lanjut. Para mahasiswa menjawab dengan bijak dan memberikan solusi yang praktis sesuai dengan ajaran Islam.
Kehadiran Bapak Fatkhuri, penyuluh agama Islam dari KUA Cepiring, memberikan dukungan yang berarti dalam pelaksanaan kegiatan ini. Beliau tidak hanya mendampingi mahasiswa dalam proses penyuluhan, tetapi juga memberikan beberapa nasihat tambahan yang memperkaya materi kajian. Menurut Bapak Fatkhuri, program seperti ini sangat penting karena dapat membantu masyarakat, terutama kalangan dewasa dan lansia, dalam memperkuat keimanan dan menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang dan bijaksana.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Fatkhuri, memohon kepada Allah agar para jamaah selalu diberi kekuatan dan keteguhan dalam menjalankan ajaran agama untuk mencapai kebahagiaan hidup. Mahasiswa PPP berharap bahwa penyuluhan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi jamaah Majlis Ta'lim Baitul Haq dan bisa menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan kualitas spiritual dan kebahagiaan hidup mereka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa BPI UIN Walisongo untuk terus berkontribusi dalam memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat melalui program Praktik Pengalaman Profesi (PPP) di Kementerian Agama Kabupaten Kendal. Diharapkan, penyuluhan serupa dapat terus dilaksanakan guna meningkatkan pemahaman agama dan kesejahteraan spiritual masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H