Mohon tunggu...
Fadlan A.M Noor
Fadlan A.M Noor Mohon Tunggu... Penulis - Wisdom

Penulis Lepas & Bibliografer Liberalis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gunda

30 April 2019   17:53 Diperbarui: 30 April 2019   18:05 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam tiba
Berselimut kelam
Pernak-pernik bintang menghiasi
Langit yang merenung

Hanya gema tembangku yang memantul
Di separuh ruangan tempatku berleha-leha
Waktu menyeru masa silam
Seolah ingin membalikkannya
Namun malam tak mengizinkan
Sebab tak ingin ada duka

Kumemandang ke daksina
Kulihat cinta bersuit
Dengan bibir basahnya
Seolah luka tak pernah ada
Aku sedikit terhibur

Kumemandang lagi ke paksina
Kulihat rindu merintih
Tangisan yang amat menyayat
Aku pun merunduk, menggelengkan kepala
Maaf, tak perlu kuturuti

Ku lalu menengadah ke langit malam
Di setiap titik bintang, kelap-kelipnya
"Kalian lihat? Betapa bebalnya aku ini"
Mereka tahu
Mataku sedang berbohong
Menutupi sedih dengan tatapan girang
Karena mulut sulit sepakat
Walau kupaksa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun