Malam tiba
Berselimut kelam
Pernak-pernik bintang menghiasi
Langit yang merenung
Hanya gema tembangku yang memantul
Di separuh ruangan tempatku berleha-leha
Waktu menyeru masa silam
Seolah ingin membalikkannya
Namun malam tak mengizinkan
Sebab tak ingin ada duka
Kumemandang ke daksina
Kulihat cinta bersuit
Dengan bibir basahnya
Seolah luka tak pernah ada
Aku sedikit terhibur
Kumemandang lagi ke paksina
Kulihat rindu merintih
Tangisan yang amat menyayat
Aku pun merunduk, menggelengkan kepala
Maaf, tak perlu kuturuti
Ku lalu menengadah ke langit malam
Di setiap titik bintang, kelap-kelipnya
"Kalian lihat? Betapa bebalnya aku ini"
Mereka tahu
Mataku sedang berbohong
Menutupi sedih dengan tatapan girang
Karena mulut sulit sepakat
Walau kupaksa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H