Surah Al-Maun adalah salah satu surah dalam Al-Quran yang terdiri dari 7 ayat. Surah ini termasuk dalam kategori Makkiyah yang diturunkan di Makkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Dalam surah ini, terdapat ayat-ayat yang memiliki pesan moral yang penting bagi umat Muslim. Khususnya ayat 1-7 yang akan kita bahas.
ارَعَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١) فَذلِكَ الَّذِي يَدُعُ الْيَتِيمَ (٢) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (٤) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (٥) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (٦) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (٧)
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?, Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin, Maka celakalah orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya, dan enggan (memberikan) bantuan".
Ayat 1-7 dalam surah Al-Maun merupakan ayat yang membahas tentang perilaku sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dalam tafsirnya, ayat-ayat ini mengandung beberapa pesan penting yang perlu dipahami oleh umat Muslim.
Ayat 1 dan 2: "Telah nampak kekafiran pada orang yang mendustakan agama, yaitu orang yang menghardik anak yatim"
Ayat pertama dalam surah Al-Maun membahas tentang perilaku orang-orang yang mendustakan agama. Ini merupakan tindakan yang sangat serius dan termasuk dalam kategori kekafiran. Ayat ini mengingatkan umat Muslim untuk menjauhi perilaku tersebut dan tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam.
Pada ayat keduanya menggambarkan perilaku orang yang mendustakan agama, yaitu orang menghardik dan memperlakukan anak yatim dengan sewenang-wenang. Anak yatim merupakan golongan yang rentan dan membutuhkan perlindungan serta kasih sayang dari umat Muslim. Ayat ini mengajarkan pentingnya membantu dan melindungi anak yatim dengan segala kemampuan yang kita miliki.
Ayat ketiga mengenai perilaku yang mengabaikan orang miskin. Memberi makan orang miskin adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ketika kita tidak mampu memberinya makan, seenggaknya kita harus menganjurkan orang lain untuk melakukan perbuatan baik itu.
Ayat keempat dan lima menyoroti orang yang lalai dalam shalatnya. Yaitu orang yang shalatnya tidak memenuhi ketentuan, mengerjakan shalat di luar waktunya, dan bermalas-malasan. Celakalah bagi orang-orang yang pada saat shalat hatinya lalai sehingga ia tertuju pada sesuatu selain shalatnya.
Ayat keenam mengenai orang yang riya akan amal dan perbuatannya. Seperti seseorang ketika mengerjakan shalat, yang seharusnya mengharapkan ridha Allah SWT, tetapi ia malah mengharapkan pujian dari orang lain maka pahala shalatnya jadi rusak. Tidak ada rasa ikhlas dalam dirinya.
Ayat terakhir dalam Surah Al-Maun menyoroti tentang ketidak inginan memberikan bantuan atau pemberian yang kecil namun itu dibutuhkan oleh orang lain. Karena mereka akan merasa rugi ketika mengeluarkan sebagian hartanya. Ayat ini mengajarkan umat Muslim untuk tidak mengabaikan kebutuhan orang lain meskipun hanya dengan memberikan barang atau bantuan yang kecil. Setiap bentuk bantuan yang diberikan memiliki nilai dan makna yang penting dalam perspektif Islam.
Surah Al-Maun ayat 1-7 mengandung pesan moral yang penting bagi umat Muslim. Ayat-ayat ini mengingatkan umat Muslim untuk menjauhi perilaku yang buruk dan mendorong untuk berperilaku yang baik terhadap sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim harus senantiasa berusaha memberikan bantuan dan perlindungan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama anak yatim, orang miskin, dan orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Surah Al-Maun, umat Muslim dapat meningkatkan kepedulian sosial dan menggapai keberkahan hidup.
Dosen pengampu Dr. Hamidullah Mahmud M.A.
