Selepas masa cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah, Rizal dan Hanif bertemu di kantin kantor tempat biasa mereka makan siang. Mereka tidak satu kantor tapi sering bertemu apalagi mereka adalah teman satu kos saat kuliah di Bandung. Mereka juga teman satu khalaqah saat kuliah.
"Apa kabar akhi? Gimana pulang kampung kemarin?" tanya Rizal pada Hanif.
"Alhamdulillah, sesuai harapan semua he he he," jawab Hanif
"Maksudnya?", tanya Rizal.
"Iya semua kumpul dan bisa saling silaturahmi dan tahu nggak akhi, yang paling menyenangkan ialah ana khatam Qur'an dalam sebulan," jawab Hanif.
"Alhamdulillah," Rizal berkomentar,"Ana malah belum khatam."
"Alhamdulillah meskipun perlu waktu sebulan, ana bersyukur bahwa ana bisa khatam, mungkin orang lain ada yang lebih baik, tapi kan kita harus menjadi diri sendiri, betul nggak akh?" Hanif bercerita pada Rizal.
"Sok atuh gimana manajemennya?" Rizal memotong ucapan Hanif.
"Jadi begini, beberapa hari sebelum Ramadhan ana cek Al-Qur'an yang ana pakai. Ternyata dalam satu juz itu ada sekitar 20 an halaman,"jelas Hanif,"Ana hitung kalau 20 halaman dibaca 4 halaman setelah sholat 5 waktu, maka ketemu 1 juz selesai dalam sehari. Kalau sehari satu juz, maka sebulan bisa 30 juz. Khatamlah dalam sebulan."
Rizal manggut-manggut mendengar ucapannya sahabatnya itu.
