Tiba-tiba ada penundaan jadwal penerbangan sampai waktu yang belum.ditentukan. Hal ini membuat Mirna dan Nana tegang. Ketegangan mereka karena takut ketinggalan penerbangan Jakarta Singapura. Mereka sudah memesan tiket Solo-Jakarta, Jakarta-Singapura.
Satu jam, dua jam, hingga tiga jam berita keberangkatan belum jelas. Namun ternyata bukan hanya pesawat mereka yang terlambat, pesawat-pesawat lain juga terlambat.
Mirna yang sudah begitu gelisah karena takut tertinggal pesawat ke Singapura, menemui petugas tentang situasinya. Namun petugas cuma mengatakan ada kendala di landasan.
Mirna tidak puas dengan jawaban  itu terus mendesak kendala apa yang membuat hambatan begitu lama.
Karena didesak terus akhirnya petugas menjelaskan apa yang terjadi, yaitu ada banyak lampu landasan pecah dan pecahan kaca harus dibersihkan agar pesawat bisa lepas landas  dengan aman.
Setelah tiga jam menunggu barulah pesawat berangkat.
"Huh kalau begini sih kita pasti ketinggalan pesawat ke Singapura," gerutu Nana.
"Semoga masih bisa kita kejar, memang waktunya sangat mepet," jawab Mirna.
"Semoga cuaca bagus sehingga pesawat ini bisa terbang tepat waktu," kata Mirna pada Nana.
Meskipun demikian Mirna juga tetap khawatir bahwa cuaca tak bagus sehingga pesawat ini terlambat sehingga dia dan Nana......Mirna menggelengkan kepalanya dengan keras,"tidak tidak tidak..."
Namun harapan mereka berdua seketika sirna ketika pilot mengatakan agar penumpang duduk di tempatnya masing-masing dan memasang sabuk keamanan karena akan ada guncangan keras. Dan benar saja, tak lama kemudian terjadi guncangan keras, pesawat bergoyang cukup keras. Kejadian itu terjadi beberapa kali.
Akhirnya pesawat berhasil mendarat meskipun waktu tempuh menjadi 30 menit lebih lambat dari yang semestinya.
Begitu pesawat mendarat dan pintu terbuka Mirna dan Nana segera berlari menuju terminal berikut tempat pesawat mereka untuk ke Singapura. Karena bandara Soekarno Hatta begitu luas maka jarak terminal satu ke yang lainnya cukup memakan waktu.
Setibanya di terminal yang dituju, kekecewaan kedua gadis itu pecah. Pesawat mereka sudah berangkat. Nana pun menangis kecewa. Dia begitu kecewa karena perburuan tiket sejak 1 bulan lalu menjadi sia-sia.
"Sabar Na, mungkin ada hikmah di balik ini," Â Mirna menghibur temannya.
"Aku sebel banget lha wong udah pesen dari bulan lalu sekarang sia-sia," katanya.
"Gini aja yuk mending kita coba refund dana tiket dan dana hotel, jadi kita gak rugi banyak," kata Mirna.
Nana pun menyetujui pendapat Mirna yang kelihatan lebih tenang. "Na, kalau kamu tahu aku juga sedih dan kecewa atas kejadian ini," kata Mirna dalam hati.
Akhirnya kedua gadis itu duduk dan Nana mulai membuka HP nya. "Semoga masih bisa refund, aamiin."
"Aamiin."
Nana pun sibuk dengan gadgetnya dan memulai proses refund. "Mir ternyata masih bisa, alhamdulillah," pekik Nana.
"Alhamdulillah," Mirna turut senang.
"Ya udah dari pada disini terus, sebel lihat orang bisa pergi tapi kita gagal pergi, mendingan makan aja yuk," ajak Mirna.
"Nanti bisa kita bicarakan plan B kita."
"Aku mau makan yang enak Mir, buat obat sebel," kata Nana.
Kedua gadis itu pun segera mencari rumah makan yang enak menurut selera mereka. Kalau rumah makan yang enak cukup banyak. Ada warung soto, warung steak, burger, rumah makan Jepang, rumah makan korea. "Nah itu rumah makan yang enak, yuk Mir."
Keduanya mampir. Rumah makan itu rumah makan yang menyediakan masakan Indonesia. Masakan khas jawa tersedia di rumah makan itu.
Saat datang petugas rumah makan Nana langsung berkata kepada petugasnya,"Saya mau  nasi sayur asem, telur dadar, tempe goreng, dan teh manis, bisa?" tanya Nana pada petugas.
"Siap mbak."
Mirna pun memesan makanan yang sama. "Hari ini kita makan enak, Mir," kata Nana.
"Jadi makanan enak versi kamu seperti ini ya,?goda Mirna," Harus cari suami yang kesukaannya sama nih."
"He he he"
Saat Mirna melihat televisi, ada "breaking news". Dikabarkan bahwa pesawat Silk Air 185 telah hilang kontak.
"Na, Nana," panggil Mirna.
"Coba lihat tiket kita, pesawatnya apa."
Nana pun melihat tiket mereka, dan disitu tertulis nama pesawat Silk Air 185.
"Silk Air 185!" teriak Nana.
"Itu yang dibahas kan pesawat ini," Nana histeris.
Keduanya pun sibuk mencari berita tentang pesawat itu. Setelah beberapa saat mereka mendapat beritanya dan pada saat yang sama ada breaking news bahwa Silk Air 185 jatuh di sungai Musi. Melihat kondisi reruntuhan seperti itu sangat kecil ada yang hidup.
Mirna dan Nana terhenyak kaget. Mereka membayangkan seandainya mereka jadi terbang lalu ada berita seperti ini,"Hiiiiiiiiiii........untung kita tidak jadi terbang."
"Allah masih melindungi kita Na," kata Mirna.
"Alhamdulillah, kita masih dilindungiNya."
"Kamu ingat kan ayat yang menyebutkan bahwa boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, tapi sesungguhnya itu baik untukmu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu, Allah mengetahui yang tidak kamu ketahui."
"Iya aku ingat, itu kan Al-Baqarah 216," jawab Nana.
Keduanya pun melakukan sujud syukur karena terhindar dari marabahaya.
Tabik.
Fadjar Setyanto
Gonilan, 16 Maret 2023
- Ikatlah ilmu dengan menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H