Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rugi, Tak Kenal Ilmu 80/20

28 Agustus 2022   19:49 Diperbarui: 28 Agustus 2022   20:12 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu 80/20 dikenal juga dengan prinsip Pareto (Pareto rules)  dimana dinyatakan bahwa 80 % dari hasil dihasilkan dari 20% usaha. Anda mungkin bertanya,"Aaah mana mungkin 20% usaha, memberikan hasil 80%." Bila tidak percaya, sedang terjadi di depan mata kita semua, istilahnya,"20% oknum jahat, tapi bisa merusak nama 80% personil yang baik". Atau,"Gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga."

Itulah salah bukti nyata bahwa usaha 20% bisa menghasilkan 80% hasil baik itu negatif atau positif.. Hal ini tidak hanya terjadi pada dunia bisnis, tapi juga bisa terjadi pada kehidupan kita sehari-hari. Bila kita mengenali ini maka kita bisa meningkatkan hasil dengan signifikan. Beberapa penerapan prinsip Pareto  tak hanya dalam bisnis tapi dalam kehidupan, antara lain :

Bagi Pencari Kerja

Ketahuilah bahwa iklan lowongan kerja di media massa itu cuma 20% tapi itu diperebutkan oleh 80% pencari kerja, sementara 80% lowongan kerja tidak ada di media massa tapi diperebutkan oleh 20% pencari kerja. Mau pilih mana?

Tentu anda akan pilih 80% lowongan diperebutkan oleh 20% pencari kerja kan? Nah disini peran jaringan sangatlah penting, atau keberanian mendatangi langsung kantor-kantor yang anda inginkan untuk bekerja disana. Pada saat anda harus mendatangi perusahaan secara langsung tentu saja anda perlu keberanian dan mental yang kuat untuk menghadapi penolakan.

Bagi anda yang masih kuliah, ini kesempatan membuat link. Buatlah sebanyak-banyaknya link positif dari sesama mahasiswa hingga dosen. Kalau anda punya kapasitas untuk melakukan penelitian, jangan menolak bila ada tawaran melakukan penelitian. 

Bila ada ajang kompetisi sesama mahasiswa, jangan ragu-ragu untuk mengikuti. Hal yang juga bagus ialah bila mahasiswa memiliki dokumen tulisannya yang diterima di koran. Miliki juga akun di Kompasiana, yang mana itu akan bagus sebagai bukti kompetensi dan kreatifitas anda pada masa kuliah. Jangan jauhi dosen anda kelak bisa menjadi referensi yang bagus bagi anda.

Usaha keras anda menulis lamaran kerja berpuluh-puluh akan bisa terganti oleh link atau jaringan yang anda punya. Mari, berusaha lebih "smart".

Bagi Pekerja

Bagi pekerja bila anda type orang yang senang berganti-ganti pekerjaan link yang anda miliki pasti sangat bermanfaat. Namun usahakan anda dikenal oleh link anda sebagai orang yang memiliki reputasi bagus dalam bidang anda.

Saya punya teman yang sebelumnya kerja di sebuah perusahaan asing. Entah karena satu lain hal perusahaan itu keluar dari Indonesia. Teman saya terpaksa harus berhenti. Namun sebelum kontrak pemutusan hubungan kerja terjadi, teman saya sudah diterima di perusahaan besar lainnya. 

Saya tanya bagaimana bisa bekerja perusahaan yang sekarang? Dia menjawab bahwa itu serba kebetulan. Saat itu dia ada di lift dan bertemu teman di perusahaan itu. Teman saya bertanya apakah ada lowongan di kantor temannya. Dia mendapat jawaban agar memasukan saja lamaran sebab ada supervisor yang akan mengundurkan diri. Dia menuruti saran rekannya dan diterima. Sekarang dia menangani area Asia Pasifik dari kantor itu.

Masih banyak contoh-contoh 80/20 yang lain yang mungkin tidak anda sadari. Mari gali yang positif dan buang yang beracun sehingga 20% usaha anda, menghasilkan 80% hasil yang positif,

Selamat mencoba.

Fadjar Setyanto

Ikatlah ilmu dengan menulis.

www.buku-fadjar.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun