Ucup menghampiri kakeknya, dia menceritakan sesuatu pada kakeknya. Dia menceritakan tentang tukang roti langganannya di sekolah. "Kek, tukang roti di sekolah Ucup rajin sekali, Â dia setiap sebelum berdagang, selalu menyapu tempat yang akan dipakai, lalu setelah selesai dia membersihkan lagi, jadi tak ada sampah di tempat."
"Bagus itu Cup," kata Kakeknya
"Kalau sedang tidak ada yang membeli, dia membaca buku doa Kek, membacanya serius banget."
"Iya dia sedang berzikir, karena dengan berzikir akan membuat hati tenang, karena hanya dengan mengingat Allah SWT maka hati kita menjadi tenang."
"Lakukan zikir dalam kondisi apapun, baik berdiri, duduk, kamu bersepeda, kamu berjalan, kamu akan tidur, pokoknya segala aktifitas kamu ya Cup."
"Ya, Kek".
"Lakukan zikir sebanyak-banyaknya, 10, 20, 30 pokoknya sebanyak-banyaknya, jangan biarkan bibir kamu kering, basahilah bibir kamu dengan zikir pada Allah."
"Cup, bisa tanya buku kecilnya itu dibeli dimana sama tukang roti?"
"Baik Kek, besok insya Allah, Ucup akan tanya."
Kakek Ucup sungguh senang karena cucunya mengucapkan "insya Allah" untuk pekerjaan yang akan dia lakukan. "Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, cucu hamba sudah bisa menerapkan yang seharusnya dia lakukan.
====
Keesokan hari sepulang sekolah, Ucup langsung mencari kakeknya karena dia akan menyampaikan informasi tentang buku yang kecil yang dibaca tukang roti.
"Kek, ini informasinya, harga bukunya per buah Rp, 5.000,- kalau kakek mau membelinya bisa menghubungi nomor 0815 1321 6789."
"Baik, terima kasih ya Cup."
"Insya Allah kakek akan beli banyak, nanti akan Kakek hadiahkan ke teman-teman kamu di kelas kamu."
"Wah Kakek hebat, terima kasih ya Kek".
Fadjar Setyanto
Ikatlah ilmu dengan menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H