Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orangnya Tidak Ada

21 Agustus 2022   22:25 Diperbarui: 22 Agustus 2022   00:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Fadjar Setyanto

"Kek, lihat deh tukang koran perempuan itu",  kata Ucup pada Kakeknya.

"Kenapa?", tanya Kakeknya.

"Itu perempuan udah jam 4 sore masih jualan koran, kan koran yang dijual itu koran pagi."

"Mungkin dia mau mencoba menghabiskan barang dagangannya, baru pulang", kata Kakeknya.

"Yuk kita kesana Kek", ajak Ucup,"Kita beli korannya satu atau dua, kasihan."

"Ayuk kita kesana," Kakek pun mencari putaran U supaya bisa mendekati pedagang koran itu.

"Nanti kamu yang beli dan kasihkan uangnya,"

"Uangnya ada di dompet kecil di dashboard," kata Kakek.

"Insya Allah, Kek," kata Ucup,"Bismillah, kita ke sana Kek."

Kakek Ucup heran dan terkejut bahwa cucunya yang kelas VI SD mengucapkan dua kalimat agung : "Insya Allah" dan "Bismillah".

Kakeknya bertanya pada Ucup,"Cup kok kamu mengucapkan "Insya Allah" dan "Bismillah?", dapat informasi dari siapa?"

"Dari ustadz di pengajian, Kek," kata Ucup,"Ustadz waktu nulis pelajaran khot di papan tulis, terus terjemahan ayatnya  bilang kalau kita gak boleh bilang "pasti" tapi harus bilang "kalau Allah mengijinkan."

"Ustadz bilang, arti dari 'kalau Allah mengijinkan' ialah 'Insya Allah' terus kita harus mengucapkan itu terus setiap dia nanya rencana kita."

"Nah kalau 'bismillah' siapa yang ngajarin?", kata kakeknya.

Ucup menjawab,"Kan, Kakek sendiri."

"Kakek kalau mau pergi  sama Ucup selalu bilang 'bismillah', makanya Ucup tiru."

"Masya Allah, kamu memang cucu kakek yang shaleh, insya Allah, Cup."

"Aamiin," Ucup mengaminkan ucapan Kakeknya.

Ketika mereka tiba di tempat dimana mereka melihat tukang koran tadi, ternyata dia sudah tidak ada.

"Kamu lihat dia, Cup?" tanya Kakeknya.

"Enggak, Kek, kayaknya udah pulang, Kek".

"Ya sudah, yang penting kita sudah berniat membantunya, perkara dia sekarang tidak ada, ya karena kehendak Allah."

"Yang penting jangan berhenti punya niat baik, OK Cup?"

"Insya Allah, Kek".

"Let's go home, Cup."

Fadjar Setyanto

Ikatlah ilmu dengan menulis


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun