Kakeknya bertanya pada Ucup,"Cup kok kamu mengucapkan "Insya Allah" dan "Bismillah?", dapat informasi dari siapa?"
"Dari ustadz di pengajian, Kek," kata Ucup,"Ustadz waktu nulis pelajaran khot di papan tulis, terus terjemahan ayatnya  bilang kalau kita gak boleh bilang "pasti" tapi harus bilang "kalau Allah mengijinkan."
"Ustadz bilang, arti dari 'kalau Allah mengijinkan' ialah 'Insya Allah' terus kita harus mengucapkan itu terus setiap dia nanya rencana kita."
"Nah kalau 'bismillah' siapa yang ngajarin?", kata kakeknya.
Ucup menjawab,"Kan, Kakek sendiri."
"Kakek kalau mau pergi  sama Ucup selalu bilang 'bismillah', makanya Ucup tiru."
"Masya Allah, kamu memang cucu kakek yang shaleh, insya Allah, Cup."
"Aamiin," Ucup mengaminkan ucapan Kakeknya.
Ketika mereka tiba di tempat dimana mereka melihat tukang koran tadi, ternyata dia sudah tidak ada.
"Kamu lihat dia, Cup?" tanya Kakeknya.
"Enggak, Kek, kayaknya udah pulang, Kek".