"Kek, kok ada ya orang yang kehidupannya jahat tapi hidupnya enak".
"Maksud kamu Cup?"
"Itu tuh Kek, ada orang selalu minta jatah setoran dari anak buahnya yang pegang jabatan, tapi hidupnya mewah enak banget."
"Ada juga orang yang naik pangkatnya cepet banget, hidupnya mewah, padahal uangnya dari hasil nelikung-nelikung."
"Kamu tuh kok tahu yang begitu-begituan sih, Cup."
"Ya iyalah Kek, kan koran kakek saya selalu baca tiap hari."
"Ooooh pantun....eh pantes."
"Jadi begini Ucup, cucu kakek, dalam agama kita, agama Islam, ada yang dikenal 'istidraj', yaitu Allah membiarkan seseorang tenggelam dengan kesenangan-kesenangannya dan dia akan dibiarkan sesuka hatinya hingga dia dengan ringan melakukan kemaksiatan tanpa batas."
"Nanti setelah dia lakukan sepuas-puasnya terbiasa dengan kemaksiatan tanpa batas, maka Allah akan membantingnya sekuat-kuatnya."
"Oh gitu ya, Kek, serem ya?"
"Pada istidraj, pelakunya akan merasakan kecintaan pada dunia yang berlebihan."
"Kamu tahu kasus yang baru, Cup?", tanya kakeknya.
"Kasus........eeeh kasus es mambo ya, Kek?", jawab Ucup.
"Bukan es mambo, Cup, tapi "bo" nya bener."
"Anggap es mambo aja ya Cup," kata kakeknya,"Es mambo sekarang sedang dibanting oleh Allah sekuat-kuatnya setelah dia melakukan banyak hal diluar kewajaran yang membuat dia cinta dunia sehingga bersedia membunuh orang demi cintanya pada dunia."
"Sekarang, sepandai-pandainya dia membuat skenario membohongi manusia sejagad, ternyata skenarion Allah lebih hebat."
"Ya, kek."
"Cintai dunia secukupnya, ingat ada alam akhirat, maka jadikan dunia sebagai pengumpul amal untik di alam akhirat."
"Oke, Cup?"
"Ya, kek."
"Tos...ah....Cup."
Fadjar Setyanto
Ikat ilmu dengan menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H