Di cerita "Belalang dan Semut" dikatakan bahwa belalang adalah hewan yang senang bersenang-senang. Berbeda dengan semut hewan yang senang menabung. Diceritakan secara sepihak bahwa pada musim dingin semut tetap gembira karena ada makanan sedang belalang sangat menderita karena tak ada makanan. Namun herannya sampai saat ini belalang masih tetap saja banyak, bahkan bisa menghancurkan ladang petani.
Sepertinya cerita itu terlalu membanggakan semut dan mendiskreditkan belalang. Sebagai motivasi anak-anak baiklah bisa diterima. Cuma kasihan saja sama belalang yang mendapat nama jelek tanpa bisa banding.
1) Semut bagi orang dewasa yang positif.
Ada yang mengatakan semut adalah hewan yang suka menabung makanan.
Semut senang bekerja.
Semut pandai bekerja sama.
Semut simbol keteraturan komunitas.
===
Tetapi, kemudian,
2) Bagi orang dewasa yang negatif.
Ada yang mengatakan semut hewan rakus.
Seberapapun besar makanan ia siap bawa, baik sendiri atau bersama-sama.
Makanan ratusan kali lebih besar dari tubuhnya siap ia bawa.
Makanan yang tak terjaga ataupun terjaga siap diambil oleh semut.
===
3) Bagi anak-anak yang masih polos.
Semut adalah contoh hewan yang senang bekerja sama melakukan sesuatu yang besar secara bersama-sama. (Udah begitu aja, titik).
===
Sekarang semua kembali kepada sidang pengguna frase. Semut mau dipersonifikasikan seperti apa, silakan saja.
Namun yang perlu diingat nama semut tertulis dalam Al Qur,an yaitu surat An Naml dalam Al Qur'an yang artinya semut. Dalam surat ini jugalah ada kisah tentang Nabi Sulaiman. Ada baiknya kapan-kapan kita membaca Surat An Naml, membaca  Tafsir HAMKA, atau tanya ustadz  yang tahu masalah ini dengan baik.
@Fadjar Setyanto
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.