Mohon tunggu...
Fadjar Hadi
Fadjar Hadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Unpad Jurusan Ilmu Sejarah 2012.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sulitnya Menyadarkan Mereka Para Kaum Golput

2 April 2014   19:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sulitnya Menyadarkan Mereka Para Kaum GOLPUT.

Golongan Putih di Indonesia sudah bisa kita prediksi bagaimana presentasi suarnya dalam pemilu 9 April mendatang. Data dari beberapa survey yang sudah saya lihat para kaum golput rata-rata mencapai 10 persen lebih.

[caption id="attachment_329683" align="aligncenter" width="623" caption="Grafik Golput dari Tahun ke Tahun"][/caption]

[caption id="attachment_329684" align="aligncenter" width="463" caption="Grafik Golput 2"]

13964147682138338603
13964147682138338603
[/caption]

Dari beberapa sample grafik peningkatan golput yang saya ambil, jelas ini membuktikan bahwa golput mulai dari tahun 2004 jumlahnya terus menaik, berdasarkan itu juga interpretasi saya terhadap golput di 2014 kemungkinan besar akan bertambah dari tahun-tahun sebelumnya.

Sejauh ini berdasarkan beberapa pengamatan saya terhadap kaum golput rata-rata mereka berpendapat karena sudah tidak percaya lagi dengan system Demokrasi di Indonesia, mereka kebanyakan kecewa karena para caleg-caleg hanya memberikan janji-jani palsu dan kesejahteraan masyarakat terus menurun dari tahun ke tahun.

Hingga detik ini para ahli-ahli dalam bidang politik pun masih menghadapi kesulitan bagaimana caranya agara jumlah para golongan putih ini dapat dikurangin jumlahnya agar tidak terus membengkak. Seakan golput dalam negera kita ini sudah menjadi budaya dan tradisi nampaknya cukup sulit untuk memberantas masalah golput tersebut.

Sudah banyak cara dan upaya di lakukan oleh pemerintah dan juga oleh para kaum elite politik agar para golongan putih ini dapat diminimalisir jumlahnya tetapi tetap saja omongan mereka dan tindakan-tindakan mereka belum mampu menyadarkan para kaum golput ini. Terkadang juga kalau situasi sudah seperti ini saya sering berfikir mengapa tidak dibuat saja Partai Golput ? Jadi suara para orang-orang yang golput ini tidak menjadi sia-sia dan masuk kedalam Partai Golput tersebut. Mungkin ini akan menjadi kontroversi tentunya bagi dunia perpolitikan di Negara kita, tapi mau bagaimana lagi cara untuk menyadarkan mereka ? Hanya hati nurani dan kesadaran mereka rasanya untuk menghentikan jumlah golongan putih di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun