Mohon tunggu...
Fadjar Hadi
Fadjar Hadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Unpad Jurusan Ilmu Sejarah 2012.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lanjut Kuliah atau Kerja ? Semua Itu Kembali Kepada Pilihan Masing-masing

6 Februari 2015   04:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:44 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa. Siapapun yang mendengar kata-kata tersebut pasti akan berfikiran bahawa itu adalah sebuah hal yang keren, dan membanggakan. Tapi, tidak sedikit juga masyarakat yang menggagap bahwa menjadi mahasiswa bukanlah sesuatu hal yang baik. Memang saat siswa-siswi memasuki tahapan akhir dalam bangku SMA maupun SMK selalu terjadi hal dilematis dalam pikiran dan perasaan mereka yaitu apakah mereka sebaiknya melanjutkan ke jenjang berikutnya ( kuliah ) atau bekerja ? Tentunya ini menjadi pilihan yang sangat sulit terlebih lagi bagi para siswa-siwi yang keadaan ekonominya tidak menguntungkan.

Dalam sebuah penelitian yang saya lakukan hapir sebagian besar para anak-anak ini begitu lulus dari bangku SMA maupun SMK memutuskan untuk bekerja demi meringankan beban keluarga. Tentunya sah-sah saja pilihan mereka tersebut akan tetapi seperti yang kita ketahui semakin berkembangnya zaman dan persaingan yang sangat ketat di dunia kerja, modal semangat dan niat saja tidaklah cukup, pendidikan semakin hari bahkan sejak dahulu selalu menjadi faktor kunci dalam dunia kerja. Bahkan, bukan tidak mungkin untuk kedepannya di Indonesia ini lulusan SMA maupun SMK akan sangat sekali memiliki kesempatan dalam dunia kerja.

Memang relative untuk menjudge bahwa lulusan SMA maupun SMK akan kesultian dalam mencari pekerjaan, di Indonesia ini bahkan lulusan sarjana sekalipun banyak sekali yang tidak mendapatkan pekerjaan. Lantas apa yang menyebabkan semua ini terjadi ?

Bila saya tarik sebuah kesimpulan sebenarnya yang menyebabkan para lulusan SMA, SMK maupun sarjana yang kesulitan dalam mencarin kerja dikarenakan mereka tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja, mungkin karena semasa sekolah maupun kuliah dulu mereka tidak menyadari betapa pentingnya pergaulan, koneksi, dan organisasi sebagai bekal awal ketika nanti menghadapi dunia kerja. Dan tidak dapat dipungkiri remaja Indonesia sekarang ini, terlalu menganggap mudah dan enteng setiap permasalahan yang ada, sehingga ketika mereka mendapatkan ujian yang cukup berat tidak sedikit yang mengalami depresi.

Terbiasa hidup enak karena kesuksesan orang tua. Hal ini juga menjadi faktor yang menyebabkan mengapa para remaja Indonesia ini lebih manja dibandingkan dengan remaja Indonesia zaman dahulu, karena orang tua mereka seba berkecukupan da nada mereka sampai lupa melihat kebawah bahwa banyak sekali orang-orang yang hidupnya lebih menderita dibandingkan dengan hidup mereka. Terkadang sesekali kita perlu untuk melihat kebawah dan ikut merasakan bagaimana kerasnya hidup ini. Tidak ada salahnya ketika kita masih duduk dibangku sekolah maupun kuliah sesekali main ke daerah plosok perkampungan, selain untuk liburan disana juga kita akan mendapatkan sebuah pengalaman hidup yang bukan main harganya, yaitu bagaimana kita harus bijak dalam memanage keuangan dan juga waktu karena saya jamin, diminta ataupun tidak oleh kita para penduduk perkampungan dengan senang hati akan memberikan kita pelajaran hidup mengenai betapa pentingnya waktu dan rasa syukur untuk menerima hidup apa adanya. Tentunya pelajaran ini jarang sekali kita temui dalam dunia sekolah maupun kuliah.

Kembali ke topik masalah mengenai dilematis para siswa-siswi ketika menjelang akhir dibangku sekolah, sebenarnya semua itu akan kembali kepada pilihan mereka masing-masing akankah mereka melanjutkan kejenjang mahasiswa ataukah memutuskan untuk bekerja. Kalau saya berpendapat bahwa dunia kerja dan kuliah itu hampir sama tidak ada ada yang membedakan, hanya dalam dunia kerja kita akan mendapatkan reward berupa gaji atas jerih payah kita selama bekerja, sedangkan dalam dunia kuliah rewardnya berupa ipk atas semua usaha kita dalam mengerjakan dan memperaktekan materi maupun teori-teori yang sudah dosen sampaikan. Dalam masalah belajarpun sama saja, dalam kerja atau kuliah kita sama-sama bekerja secara mandiri tanpa harus disuruh seperti semasa sekolah dahulu. Kita bisa mendapatkan ilmu dari siapa saja, kapan saja, dan dimanapun. Hanya ketika kamu memutuskan untuk melanjutkan kejenjang perkuliahan tentunyaharus kamu pikirkan matang-matang dan sebaik mungkin karena kita mempunyai kewajiban yaitu lulus secara tepat waktu dan juga ipk yang diharapkan baik oleh orang tua maupun diri kita masing-masing. Dan bukan tidak mungkin ketika kamu nanti berada di semester akhir kuliah kamu akan merasakan perasaan dilematis kembali yang membuat pikiran dan hati bekerja secara ektra yaitu kemanakah kamu setelah lulus kuliah ini ? Bekerja ? atau Kuliah lagi ( ambil S2 ).

Terlepas dari semua ini, yang terpenting adalah pergaulan kita ketika masih dibangku sekolah maupun kuliah, jangan sampai kita salah pergaulan karena bisa berpengaruh dalam kehidupanmu mendatang, memang sekarang kita enak, serba ada karena masih ada sokongan dana dari orang tua, tetapi bagaimana nanti ketika orang tua sudah tidak memberikan kita sokongan dana ???

[caption id="attachment_395166" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun