Mohon tunggu...
Fadiyah Munifah
Fadiyah Munifah Mohon Tunggu... Freelancer - Hobi naik gunung dan work from cafe yang sesekali jiwa content creator nya muncul. Sedang dalam perjalanan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Certified Social Worker | Community Development Officer | Social Media Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kepedulian Sosial di Tengah Bulan Ramadan dan Pandemi Covid-19

12 Mei 2020   06:53 Diperbarui: 12 Mei 2020   06:50 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Banyak orang terpaksa menganggur atau memang dipaksa PHK. Tak punya uang untuk memenuhi kebutuhan, tak cukup hanya berpegang pada pemberian bantuan karena kebutuhan manusia tidak terbatas. Setelah satu kebutuhan terpenuhi, maka muncul tuntutan memenuhi kebutuhan yang lainnya.

Seperti hal nya di Jawa Barat tercatat sebanyak 14.029 orang dari 401 perusahaan menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19. 

Angka tersebut merupakan jumlah pekerja yang di PHK per 5 Mei 2020,  menurut data dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Mochamad Ade Afriandi. 

Dengan memerhatikan jumlah pekerja/buruh yang di PHK pada bulan April yang mencapai 12.661 orang dari 375 perusahaan, maka dapat dilihat peningkatan jumlah pekerja yang di PHK bertambah sebanyak 1.368 orang hanya dalam 10 hari saja. 

Provinsi dengan pekerja/buruh terbanyak yang mengalami PHK  pada peringkat pertama ditempati oleh Jawa Timur, disusul Jawa Tengah, Dki Jakarta, dan Jawa Barat.

Mungkin bagi sebagian pelaku usaha, penjualan tetap dapat dilakukan secara online. Namun, lain halnya bagi para pedagang kaki lima, pekerja serabutan dan sektor informal lainnya yang tak punya pilihan lain selain menunggu kepedulian pemerintah dan masyarakat di sekitarnya.

Faktanya, bantuan sosial yang disebarkan masih banyak yang tidak tepat sasaran, disaat mereka yang benar-benar membutuhkan menjerit, sebaliknya banyak pihak nakal yang melejit. 

Penyelewengan seperti ini harus segera diberhentikan jika tidak ingin berita duka tentang satu keluarga meninggal akibat kelaparan karena hanya minum air putih saja terulang kembali. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa mereka malu untuk meminta kepada tetangganya.

Jadi bagaimanapun, pembatasan sosial berskala besar atau PSBB ini tidak hanya soal diam di rumah, tapi setiap orang harus memiliki solidaritas yang besar pada sesamanya.

Justru, alangkah baiknya bila di bulan Ramadhan ini ibadah sosial semakin ditingkatkan disamping ibadah ritual.

Menurut laporan World Giving Index 2018 oleh Charities Aid Foundation menyebutkan bahwa penduduk Indonesia memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam hal memberikan bantuan seperti donasi uang atau kegiatan kerelawanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun