Sukabumi -- Kota Sukabumi akhir-akhir ini masih diguyur hujan yang disebabkan oleh curah hujan yang sedang tinggi. Terhitung sudah tiga bulan kemarin dari hari ini, Rabu (9/3/2022) Kota Sukabumi rutin mengalami hujan hampir setiap hari.
Curah hujan saat ini merupakan curah hujan tertinggi dari rata-rata curah hujan bulanan di Kota Sukabumi. Pada bulan November hingga April, curah hujan berada di atas angka 200mm yang dimana rata-rata curah hujan normal berada di angka kurang lebih 150mm.
Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah lokasi di Kota Sukabumi mengalami dampak yang sifatnya merusak seperti banjir dan longsor.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengungkapkan, beberapa lokasi yang terdampak banjir dan longsor paling parah ada di Kecamatan Baros dan Kecamatan Cisolok.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, setidaknya ada sejumlah rumah yang rusak dan seorang warga yang meninggal akibat terendam banjir di Kecamatan Baros.
Adapun setidaknya terdapat 10 rumah dan satu lumbung padi yang rusak akibat tertimpa pepohonan yang tumbang setelah diguyur hujan deras yang disertai oleh angin kencang di Kecamatan Cisolok, Kota Sukabumi.
Untuk beberapa minggu ke depan, Pemerintah Kota Sukabumi menghimbau masyarakat untuk sedia payung sebelum hujan.
"Untuk saat ini, kita harus tetap waspada akan curah hujan yang masih tinggi".
"Kita juga mesti sedia payung sebelum hujan, dan harus siaga apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi". Ujar Fahmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H