Mohon tunggu...
Fadil S. Isnan
Fadil S. Isnan Mohon Tunggu... Konsultan - Teman Bercakap

Semesta Mendukung

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Praktik Pertambangan yang Bertanggung Jawab

1 April 2015   15:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang teman-teman ketahui tentang pertambangan Indonesia? Apakah semua persepsi tentang pertambangan menjurus kepada perampasan kekayaan alam negeri ini? Ternyata tidak. PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) dan PT Newmont Minahasa Raya (PTNMR) berani membuktikan sebaliknya melalui Seminar Praktik Pertambangan yang Bertanggung jawab. Industri pertambangan terbesar kedua di Indonesia ini bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMT) ITB berusaha membuka mata masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa agar benar-benar tahu realitas di lapangan mengenai pertambangan.

PTNNT tidak hanya berfokus pada dunia pertambangan, mereka memajukan kehidupan masyarakat sekitar seperti melalui pendidikan, pertanian, ekonomi, dan sosial budaya. Seluruh proses pertambangan di PTNNT diawasi dengan ketat dan penuh tanggung jawab. Safety first adalah hal utama. Guna menerapkan good mining practice, baik saja tidak cukup, juga harus benar.

PTNNT berada di bawah Newmont International yang berpusat di Denver, Colorado. Newmont sendiri didirikan tahun 1921 dan masuk bursa saham pada 1925. Newmont telah mempekerjakan sekitar 35.000 karyawan di 5 benua. PTNNT sudah berdiri lebih dari 14 tahun sejak inisiasi. Saham PTNNT sudah dipegang Indonesia sekitar 51% dan 90% tenaga kerjanya adalah warga Indonesia. Newmont membutuhkan 2 milyar dollar untuk membangun PTNNT di Indonesia dan 75% dananya digunakan untuk pengelolaan lingkungan.

PTNNT pernah dipermasalahkan karena pembuangan sisa lumpur tailing diduga mencemari sungai dan laut. Padahal, menurut riset, lumpur tailing tidak berbahaya bila dilarutkan dalam sungai maupun laut. Lumpur tailing adalah sisa hasil pemrosesan bijih mineral.

Area bekas pertambangan tidak begitu saja dibiarkan, melainkan ada suatu proses yang disebut reklamasi atau tanah akan direkonstruksi kembali (penanaman pohon) dan hasilnya luar biasa hijau. PTNNT juga sudah mengantongi 6 penghargaan yang berbeda-beda di bidang lingkungan oleh Kementrian ESDM. Selain reklamasi, pengelolaan air tambang mutlak diperhatikan. Pun ada pemantauan plankton dan sedimen laut. Good mining practice mencakup tiga unsur yaitu teknik, lingkungan, dan sosial.

PTNNT memberikan 50 milyar per tahun untuk pengembangan masyarakat sekitar. Pun telah 16 tahun memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak kurang mampu berprestasi.

[caption id="attachment_407048" align="alignnone" width="640" caption="Bapak Dinar selaku Kepala Process Operation PTNNT"][/caption]

Sama halnya dengan PTNNT, PTNMR juga memberikan dana besar untuk pengelolaan lingkungan antara lain dengan penanaman 50.000 pohon bakau di Ratatotok dan Buyat. Reklamasi di PTNMR sudah berlangsung 20 tahun dan bisa menghasilkan 20 juta dolar. PTNMR kini tengah merancang masterplan berupa kebun raya buatan bekas pertambangan terbesar di dunia yang nantinya akan dikelola oleh pemerintah. Masterplan yang akan didirikan di Ratatotok ini rencananya akan rampung pada 2020. Pada tahun 2007, PTNMR dituduh mencemari Teluk Buyat, tapi bukti menyatakan sebaliknya.

Guna membuktikan kepada masyarakat bahwa praktik industri pertambangan tidak sepenuhnya sama dengan yang ada di media, PTNNT menyelenggarakan Sustainable Mining Bootcamp (SMBC). SMBC berlangsung sekitar 10 hari. Acara di SMBC adalah berkunjung ke sumbawa, pusat PTNNT dengan biaya yang ditanggung oleh PTNNT. Cara ikut sangat mudah, cek saja di ptnnt.co.id. Seleksinya, kita hanya menulis tentang pertambangan di Indonesia, wawancara, dan langsung berangkat. SMBC berlaku untuk umum, siapa saja bisa ikut. Pun kita harus membuat cerita tentang perjalanan di PTNNT dan diunggah ke media sosial. Tulisan ini sepenuhnya tanpa ada interfensi dari pihak PTNNT. SMBC tahun 2015 diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan September—Oktober.

Nah, begitulah potret pertambangan negeri ini. Harapannya, kekurangan yang ada bisa segera diperbaiki. Lingkungan yang rusak bisa segera direklamasi, masyarakat yang masih membutuhkan bisa segera dibantu, perspektif yang masih skeptis bisa segera diluruskan. Ini semua demi Indonesia. kalau tidak terima dengan industri pertambangan, sampaikan saja tulisan langsung kepada industri yang bersangkutan atau melalui pemerintah. Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuka cakrawala wawasan kita. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun