Mohon tunggu...
Fadil M
Fadil M Mohon Tunggu... Lainnya - Panggil saja begitu

Dewasa itu pilihan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) Kajian yang Bisa Mengatur Manusia di Perusahaan?

21 September 2021   20:50 Diperbarui: 22 September 2021   04:51 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, assalamualaikum.

Sadar kan di era sekarang ini perkembangan di dunia industri itu semakin pesat perkembangannya? Pasti kita semua sadar dong ya, terutama di negara kita ini yang semakin juga banyak bermunculan industri industri baru yang bahkan segmentasinya itu amat sangat beragam.
Tapi, berbicara soal industri. Pernahkah kalian terbesit gimana sih mengelola Sumber Daya Manusia yang sebegitu banyaknya di dalam sebuah perusahaan?

Kemudian sejauh mana perusahaan itu berorientasi pada kestabilan Sumber daya manusia yang dimilikinya?

Apalagi soal psikologisnya, karena mau tidak mau mereka semua harus berkompetensi dalam bidang masing-masing ditambah lagi mereka akan bekerja dibawah tekanan yang cukup tinggi mengingat persaingan industri, betul bukan?

Hal yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu ialah. 

Perusahaan sangat memikirkan aspek tersebut, terutama "Psikologi" setiap pekerjanya, dari mana hal itu kita tau? Tentu saja karena, didalam sebuah perusahaan terdapat satu bidang manajemen sumber daya manusia yang berkonsentrasi pada bidang itu, dan konsetrasi bidang itu dikenal dengan "Psikologi Industri dan Organisasi".

Sebetulnya apa itu Psikologi Industri dan Organisasi itu? Salah satu definisi menurut ahli yaitu Aamodt (2010) menjelaskan bahwa Psikologi Industri dan Organisasi ialah "Cabang dari ilmu psikologi yang mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu psikologi di tempart kerja". 

Yang mana tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan, yang dicapai dengan dua pendekatan, antara lain pendekatan “industrial” dan pendekatan “organizational”. Pendekatan industrial fokus pada menentukan kompetensi untuk mendukung pekerjaan,  melengkapi organisasi dengan staff yang telah memiliki kompetensi, dan meningkatkan kompetensi karyawan melalui pelatihan.

Sedangkan pendekatan organisasional menciptakan struktur dan budaya organisasi yang akan memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik, memberi informasi yang dibutuhkan karyawan tentang pekerjaannya, dan mencipatakan kondisi kerja yang aman serta menghasilkan lingkungan kerja yang nyaman dan memuaskan. (Aamodt 2010)

Dari garis besar yang terlihat bahwasannya memang, fokus utama bidang ilmu ini adalah orang yang terdapat dalam sebuah tempat kerja, dimana setiap hal yang berkaitan dengan kompetensi, kemudian kinerja, dan juga rasa nyaman pada lingkungan kerja menjadi target dari adanya bidang keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi atau dengan mudah biasanya disingkat PIO.

Berdasarkan definisi dan tujuan dari PIO tersebut kemudian Aamodt (2010) juga membagi bidang-bidang utama pada kajian Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) kedalam tiga bidang, yaitu :

1.)  Personnel Psychology (Psikologi Personal). Yaitu ahli psikologi industri & organisasi serta profesional di bidang HRD terlibat dalam bidang psikologi personal yang memiliki tanggung jawab utama antara lain: menganalisis pekerjaan (job analysis), merekrut pelamar, menseleksi karyawan, menentukan level gaji, pelatihan karyawan, dan mengevaluasi performa kerja karyawan.
2.) Organizational Psychology. Ahli psikologi yang terlibat dengan psikologi organisasi fokus terhadap isu-isu kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, dan dinamika kelompok dalam organisasi. Yang mana, bidang ini sangat mengamati betul setiap perilaku dalam organisasi baik itu secara hierarki ataupun ritme tingkah laku secara menyeluruh.
3.) Human Factors/Ergonomics. Pada bidang ini, ahli psikologi menitikberatkan perhatian pada desain tempat kerja, interaksi manusia-mesin, ergonomi, serta kelelahan dan stres fisik. Secara garis besar bidang ketiga ini berfokus pada kegiatan interaksi setiap individu terhadap semua elemen yang ada di dalam perusahaan, baik itu kaitan dengan alat pendukung perusahaan maupun elemen personal orang tersebut.


Lalu ahli lain juga mengutarakan pandangan lain, salah satunya seorang ahli bernama Howard dalam Alliger (1992) yang secara lebih lengkap memaparkan  bidang-bidang kajian dalam ilmu psikologi industri terdiri dari:
1.) Evaluasi Individu (Individual Evaluation) yang merupakan kekhususan dari psikologi personel, antara lain: seleksi, testing, job analysis, equal employment (keadilan), issu legal, penilaian kinerja, statistik, metode riset, dan perbedaan individu;
2.) Pelatihan (Training) yang meliputi: psikologi rekayasa (engineering psychology), psikologi mililter, training, dan evaluasi program;
3.) Perilaku organisasi (Organizational Behavior), meliputi: sikap dan survey kerja, kepuasan kerja, turnover, hubungan antar pekerja, kualitas dalam bekerja, job design, perilaku organisasi, motivasi kerja, produktivitas, dan sistem reward;
4.) Pengembangan organisasi (Organizational Development), meliputi: budaya dan iklim organisasi, pengembangan organisasi, kepemimpinan, manajemen, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, proses dalam kelompok, hubungan antar kelompok, mengatasi konflik, kekuasaan, komunikasi;
5.) Pengembangan karyawan (Employee Development), meliputi: pengembangan karir, konseling karyawan, issu gender, work & family, stress, etika.


Berarti sudah mulai terbayang bukan mengenai bidang Psikologi satu ini?

Dari penjelasan tadi hanya sebatas definisi dan juga tujuan utama dari bidang ini, belum secara historis bagaimana bisa lahir konsentrasi bidang Psikologi satu ini. Tentu saja hal tersebut bukan tanpa sebab dan terjadi begitu saja bukan?

Perihal dengan sejarah lahirnya konsentrasi Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) masih menjadi perdebatan di kalangan ahli psikologi terutama darimana lahirnya kajian ini, apakah dari wilayah Amerika atau Eropa. Karena istilah Psikologi Industri dan Organisasi atau industrial/organizational psychology itu sendiri banyak digunakan di negara Amerika Serikat. Sedangkan wilayah Eropa dan Inggris sering digunakan istilah Work and Organizational Psychology atau disingkat W/O Psychology (Rogelberg, 2007).

Secara garis besar sejarah terbentuknya kajian ini terbagi dalam tiga periode, periode pertama di tahun 1900-1945, kemudian periode kedua di tahun 1946-1980, dan periode ketiga yaitu di tahun 1981-sekarang. Ketiga periode tersebut terbagi berdasarkan siklus perkembangan industrial pada masanya masing-masing, dan juga bergantung pada kebutuhan aspek psikologi dan organisasi yang menjadi tantangan lahirnya ide/gagasan baru mengenai bagaimana pengelolaan industri ditinjau dari aspek Psikologi dan Organisasi.

Sejarah panjang itu juga berlangsung hingga sekarang dan masa yang akan datang, karena sejatinya perkembangan manusia akan terus terjadi dan untuk hal itupun setiap kajian keilmuan akan mengikuti perkembangan tersebut, terutama ranah tempat dimana mereka bekerja.


Seperti itulah pengantar singkat mengenai kajian ilmu Psikologi Industri dan Organisasi, tertarik dengan kajian PIO ini? Tunggu di artikel berikutnya ya.
Wassalamualaikum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun