Mohon tunggu...
Fadil M
Fadil M Mohon Tunggu... Lainnya - Panggil saja begitu

Dewasa itu pilihan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rebut Dandang Bekasi, Pedoman Bermasyarakat Melalui Seni

8 Mei 2020   16:19 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:36 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depokliputanlokasirumah.blogspot.com

Sementara ikan lele yang terkenal mampu bertahan hidup dan beradaptasi dengan berbagai kondisi air sekeruh apapun, juga melambangkan harapan nantinya hubungan rumah tangga yang dijalin dapat bertahan lama dan kuat melawan cobaan apapun.

Wadah yang terbuat dari anyaman kelapa itu juga memiliki makna filosofis bahwa hidup haruslah bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan orang banyak seperti pohon kelapa yang bermanfaat dari daun, buah, hingga batangnya.

Pada akhir proses perebutan dandang dan berhasil direbut oleh jawara dari mempelai wanita, selanjutnya selendang yang digunakan diikatkan ke pinggang ibu dari mempelai wanita. Hal tersebut melambangkan bahwa seorang menantu bukan hanya sanggup menafkahi istri dan anak-anaknya, namun juga mampu menopang perekonomian mertuanya.

Berakhirnya perebutan dandang menandakan bahwa mempelai pria telah mendapat izin bersanding dengan mempelai wanita untuk duduk dibangku pelaminan.

Upacara 'Rebut Dandang' memang penuh sekali dengan unsur-unsur filosofis yang bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur untuk dapat hidup berkeluarga dan sekaligus bermasyarakat. Kesenian rebut dandang hingga saat ini masih cukup sering diadakan diacara-acara pernikahan di Bekasi, karena selain bermakna filosofis, kesenian ini juga menjadi media hiburan bagi warga yang menyaksikannya.

Semoga kelak budaya dan pesan yang terkandung dalam setiap prosesnya dapat selalu dipegang kukuh oleh generasi-generasi dimasa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun