Sementara ikan lele yang terkenal mampu bertahan hidup dan beradaptasi dengan berbagai kondisi air sekeruh apapun, juga melambangkan harapan nantinya hubungan rumah tangga yang dijalin dapat bertahan lama dan kuat melawan cobaan apapun.
Wadah yang terbuat dari anyaman kelapa itu juga memiliki makna filosofis bahwa hidup haruslah bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan orang banyak seperti pohon kelapa yang bermanfaat dari daun, buah, hingga batangnya.
Pada akhir proses perebutan dandang dan berhasil direbut oleh jawara dari mempelai wanita, selanjutnya selendang yang digunakan diikatkan ke pinggang ibu dari mempelai wanita. Hal tersebut melambangkan bahwa seorang menantu bukan hanya sanggup menafkahi istri dan anak-anaknya, namun juga mampu menopang perekonomian mertuanya.
Berakhirnya perebutan dandang menandakan bahwa mempelai pria telah mendapat izin bersanding dengan mempelai wanita untuk duduk dibangku pelaminan.
Upacara 'Rebut Dandang' memang penuh sekali dengan unsur-unsur filosofis yang bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur untuk dapat hidup berkeluarga dan sekaligus bermasyarakat. Kesenian rebut dandang hingga saat ini masih cukup sering diadakan diacara-acara pernikahan di Bekasi, karena selain bermakna filosofis, kesenian ini juga menjadi media hiburan bagi warga yang menyaksikannya.
Semoga kelak budaya dan pesan yang terkandung dalam setiap prosesnya dapat selalu dipegang kukuh oleh generasi-generasi dimasa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H