Karena umumnya gejala duck syndrome ini terjadi pada seseorang yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, masalah dan konflik dapat muncul ketika seseorang tersebut menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya.Â
Selain itu, seseorang dengan gejala duck syndrome ini cenderung tidak mau untuk meminta bantuan kepada orang lain. Karena mereka akan merasa apabila bercerita dan meminta bantuan kepada orang lain akan dianggap gagal dan tidak mampu menyelesaikan masalah. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya duck syndrome, antara lain:
Tekanan berlebihan yang didapat dari kegiatan akademik
Merasa dituntut  oleh media sosial agar terlihat berhasil
Tuntutan dari orang tua untuk terus berkompetisi dan mendapatkan nilai bagusÂ
Faktor biologis, seperti neurotransmitter yang tidak normal pada otak, disertai gejala depresi dan kecemasan
Trauma di masa lalu.
Namun, ada beberapa langkah yang harus dilakukan apabila mengalami kondisi ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas maka lakukanlah hal-hal berikut:
Konsultasikan kepada ahlinya, baik itu konselor atau psikolog (open your self)
Lebih terbuka kepada orang yang tepat. Apabila ditelaah lebih mendalam setiap orang pasti memiliki pengalaman yang sama, hanya karena malu untuk berbicara dan takut terlihat buruk. Selagi dirasa tidak dapat menahan semua tekanan yang dialami, sesegera mungkin untuk datang ke psikolog untuk dilakukan penangan yang terbaik.Â