Mohon tunggu...
Fadillah Maharani
Fadillah Maharani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Agribisnis

Mahasiswi Agribisnis Semester 6 di Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menarik!! Ternyata PTPN X Kebun Ajong Gayasan Bisa Tembus Pasar Ekspor, Yuk Simak Pengelolaannya!

24 Juni 2023   23:30 Diperbarui: 25 Juni 2023   08:53 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Lokasi Pembibitan

PTPN X Kebun Ajong Gayasan merupakan salah satu diantara 3 unit usaha tembakau yang dimiliki oleh PT Perkebunan Perusahaan, sedangkan dua lainnya yaitu Kebun Kertosari dan Kebun Kebonarum. Komoditas hasil produksi PTPN X Kebun Ajong Gayasan ini berupa komoditas Tembakau Bawah Naungan (TBN). Kegiatan produksi yang dilakukan dimulai dari hulu sampai hilir yaitu dari mulai pembibitan hingga pemasaran.

Pada hari Jumat (23/06/2023), melalui mata kuliah Manajemen Perusahaan Perkebunan beberapa mahasiswa agribisnis Angkatan 2020 Universitas Jember melakukan kunjungan lapang ke PTPN X Kebun Ajong Gayasan yaitu pada bagian TBN V. Kunjungan lapang ini dipandu oleh Bapak Andika selaku Asisten Manajer Tanaman. Disini kami berkesempatan untuk berkeliling di lahan pembudidayaan hingga ke gudang pengeringan. Tempat Pertama yang kami kunjungi yaitu lahan pembibitan. Pembibitan dilakukan pada media tanam berupa polybag sosis yang berukuran 4-5 cm dan kemudian disusun dengan kapasitas 8000 bibit per bedengan. Selain bedengan untuk pembibitan, perlu disediakan juga bedengan untuk proses seleksi, dimana setiap 60 bedengan bibit terdapat 1 bedengan seleksi. “Kegiatan seleksi bibit dilakukan dua tahap yaitu pada 10 hari setelah sebar dengan tujuan memilih bibit yang berkualitas dan 20 hari setelah sebar dilakukan untuk menghasilkan pertumbuhan bibit yang seragam” Tutur Bapak Andika (23/06/2023). Setelah di seleksi, bibit dapat dipindah ke shelter (tempat transit untuk meminimalkan masa stress). Kegiatan penyiraman pada proses pembibitan dilakukan 2-3 hari pada pagi, siang, dan malam hari. Kegiatan penyiraman disesuaikan dengan kondisi cuaca yang diukur menggunakan alat ombrometer. Pemindahan bibit dilakukan dengan cara bibit disusun pada nampan. Kriteria bibit yang siap tanam yaitu berusia 40-45 hari dengan tinggi 8-10 cm serta memiliki batang yang kokoh atau tidak lunglai.

Gambar 2. Lahan Pembibitan Tembakau
Gambar 2. Lahan Pembibitan Tembakau

Tempat kedua yang kami kunjungi adalah lahan pemeliharaan sampai tahap panen. Proses persiapan panen dilakukan pada umur 38-42 Hari Setelah Tanam (HST). “Kriteria siap petik ditandai dengan pinggiran daun terdapat semburat kuning, telah muncul bunga sebanyak 5%-10% per ha, dan dapat menggunakan alat klorofilmeter dengan ketentuan telah mencapai angka 290-320” Tutur Bapak Andika (23/06/2023). Pada tahap pemanenan terdapat 5 macam tenaga kerja yaitu tenaga petik 42 orang, tukang pikul 10 orang, tukang sujen 10 orang, tim rakit 6 orang, dan tim menaikkan 4 orang. Proses pemanenan dibagi menjadi 2 grup dengan masing-masing 20 orang pemetik dan 1 orang peladen. Grup 1 setiap orangnya memetik satu daun tembakau kemudian dilanjutkan oleh grup 2 yang juga memetik satu daun tembakau. Hasil panen diletakkan di bandangan dan dipikul menuju gudang pengeringan.

Gambar 3. Interaksi Mahasiswa dengan Asisten Manajer
Gambar 3. Interaksi Mahasiswa dengan Asisten Manajer

Gambar 4. Lahan Pemeliharaan
Gambar 4. Lahan Pemeliharaan

Tempat terakhir yang kami kunjungi yaitu gudang pengeringan. Tembakau hasil panen yang diangkut langsung masuk ke tahap penyujenan. Pada tahap penyujenan dilakukan ke dalam satu STG yang berisi 40 helai daun, kemudian disusun di bambu dolog dengan 1 dolog berisi 3 STG. Peletakkan daun tidak boleh terlalu rapat untuk menjaga kualitas daun agar tidak patah dan busuk. Pembusukan dapat terjadi karena adanya uap air pada saat kondisi panas. “Gudang pengering dapat menampung 600.000 daun, hal tersebut dialokasikan dengan luas lahan tanam yaitu 5 Ha yang dapat menghasilkan 2.400.000 helai daun” Tutur Bapak Andika (23/06/2023). Maka dari itu, dibutuhkan 4 gudang pengering. Proses pengeringan daun dilakukan selama 18-20 hari tergantung material daun. Terdapat tiga jenis material daun yaitu daun kos, kak, dan teng. Daun kos merupakan daun paling bawah dan paling tipis yaitu daun ke-6 dari bawah. Daun kak yaitu daun yang letaknya ditengah urutan ke 7-16 dari bawah dan lebih tipis dari teng sedangkan, daun teng letaknya paling atas yaitu daun ke 17-20 yang tergolong daun paling tebal.

Gambar 5. Penyusunan Daun Tembakau Satu Dolog
Gambar 5. Penyusunan Daun Tembakau Satu Dolog

Gambar 6. Proses Pengeringan Daun Tembakau
Gambar 6. Proses Pengeringan Daun Tembakau

PTPN X Kebun Ajong Gayasan ini melakukan pemasaran sampai ke pasar ekspor yaitu BSB Group (Burger Soehne AG Burg) yang merupakan salah satu produsen cerutu internasional dari Swiss. Tembakau ekspor harus memenuhi beberapa kriteria agar mendapatkan standar top grade. Mutu top grade terdapat dua jenis yaitu mutu daun NW (Natural Wrapper) dan LPW (Light Painted Wrapper) dengan indikator daun bersih, tidak sobek atau utuh, warna rata, dan ukuran daun < 38 cm dengan harga Rp 1 juta/kg. jika tidak memenuhi kriteria tersebu maka termasuk mutu low grade, artinya harga turun sebesar 60% dari top grade. Untuk harga daun yang termasuk kriteria filler hanya memiliki harga Rp 70.000/kg. selain itu, aroma tembakau juga menentukan kualitas dari tembakau ekspor untuk dapat menciptakan aroma yang khas dalam proses pengasapan dilakukan dengan menggunakan kayu karet. Nah, inilah yang menjadi alasan PTPN X Kebun Ajong Gayasan tembus pasar ekspor.

Nama Penulis : Fadillah Maharani, Silviani, Diva Rosa Abelinda Putri, Indah Winarti, Uswatun Hasanah, Nanda Ayu Artiani, Afifatus Sholihah Giyan Eva.

Dosen Pengampu: Ratih Apri Utami dan Ahmad Zainuddin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun