Usaha fotokopi adalah bisnis yang menyediakan layanan penyalinan dokumen, pencetakan, laminasi, dan penjilidan. Bisnis ini membutuhkan mesin fotokopi, printer, komputer, dan bahan baku seperti kertas dan tinta. Lokasi strategis dekat dengan sekolah, universitas, dan perkantoran sangat penting. Usaha fotokopi juga dapat menawarkan layanan tambahan seperti desain grafis. Kualitas layanan, kecepatan, harga yang kompetitif, dan hubungan baik dengan pelanggan adalah kunci keberhasilan dalam bisnis ini. Dengan manajemen yang baik dan inovasi, usaha fotokopi bisa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan saat ingin memulai bisnis ini
 Model Bisnis Usaha Fotokopi
Model bisnis usaha fotokopi mencakup bagaimana bisnis ini menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Berikut adalah komponen utama dari model bisnis tersebut:
1. Proposisi Nilai: Menyediakan layanan fotokopi, cetak, dan layanan tambahan (laminasi, penjilidan, desain grafis) dengan kualitas tinggi, cepat, dan harga kompetitif.
2. Segmentasi Pelanggan: Menargetkan siswa, mahasiswa, kantor, perusahaan, dan individu yang membutuhkan layanan penyalinan dan pencetakan.
3. Saluran Distribusi: Layanan diberikan melalui toko fisik yang strategis serta mungkin melalui pemesanan online untuk cetakan besar.
4. Hubungan Pelanggan: Membangun hubungan baik dengan pelanggan melalui layanan yang ramah, cepat, dan berkualitas. Memberikan program loyalitas dan diskon untuk pelanggan tetap.
5. Sumber Daya Kunci: Mesin fotokopi, printer, komputer, perangkat lunak desain, bahan baku (kertas, tinta), dan lokasi usaha.
6. Kegiatan Kunci: Operasional harian layanan fotokopi dan cetak, pemeliharaan mesin, pemasaran, dan layanan pelanggan.
7. Mitra Kunci: Pemasok kertas dan tinta, teknisi mesin fotokopi, dan mitra bisnis lokal.
8. Struktur Biaya: Biaya tetap (sewa tempat, gaji karyawan) dan biaya variabel (tinta, kertas, pemeliharaan mesin).