Saat saya masih aktif main di instagram, salah satu teman saya  (sebut saja bos res) mengupload foto tiket konser paramore di Instastoriesnya. Saya yang tidak tau bahwa Paramore akan datang ke Jepang langsung kaget dan iri dengki dengan dia. Saya pikir waktu itu tiket telah habis. Ternyata!! belum! Terimakasih banget buat temen saya yang udah ngasih tau mengenai info ini.Â
Perlu kamu ketahui, Paramore adalah salah satu band yang berasal dari Amerika Serikat. Band ini sudah berdiri sejak tahun 2004. Saya sengaja tidak menyebutkan genre musiknya secara gamblang, karena band tersebut juga menyatakan bahwa mereka tidak ingin mengkategorikan diri untuk masuk ke aliran musik tertentu.
Saya sendiri sudah mulai mendengarkan dan jatuh cinta pada pendengaran pertama sejak tahun 2008 silam (SMA). Pun dulu saya sempat buat artikel mengenai band ini (dengan bahasa anak remaja tanggung tentunya). Tanpa sengaja saya pun jadi sering menyanyikan lagu-lagu mereka setiap karaokean dengan teman-teman. Namun datang ke konser mereka secara langsung, sebenarnya sama sekali gak pernah terpikir sama saya. Bener-bener kaya ga kepikiran aja gitu. Sama persis kaya perjalanan saya ke Inggris tahun lalu. Saya suka inggris, tapi gak pernah kepikiran bahwa saya akan menginjakkan kaki di sana. Hanya karena gak kepikiran doang.
Lagu dari soundtrack Twilight inilah yang mengenalkan saya dengan Paramore.
TIket konser Paramore
Hayley juga berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Well, emang ada yang cukup aneh dengan udara di Indonesia. Bukan bermaksud menyama-nyamakan. Kepulangan saya ke Indonesia di bulan Desember kemarin juga mengakibatkan suara saya perlahan-lahan hilang (dan hilang 90persen saat H+3 saya berada di Indonesia), suara saya kembali normal saat H+3 berada di Jepang) (mungkin ini terjadi selain karena invansi Nasi padang, juga karena perbedaan suhu antara kutub utara bumi dan equator bumi)
Panggung konser Paramore di Indonesia yang udah disiapkan penyelenggara (designnya sama dengan konser paramore di negara-negara sebelumnya e.g: Manchester Arena, Genting Arena).
H-1 konser di Tokyo, Jepang pun tiba. Saya sudah menyiapkan strategi untuk bisa nonton konser ini dari jarak dekat. Mulai dari perhitungan waktu, sampai pakaian apa yang baiknya dipake dalam konser jenis Indoor ini. Dari strategi yang sudah saya siapkan, dan hasil nye-pam pertanyaan ke bos Res, Â saya berencana mengantri sejak pukul 4 sore di lokasi konser (Zepp Tokyo). Namun...
Saya cukup khawatir bila nomor saya jauh dengan nomor Bos Res, karena nyali saya belum cukup besar untuk nonton sendirian dengan badan sekecil ini (kalau konser musik klasik, pop, keroncong sih berani) . Siapa sih yang gak mau liat Paramore dari jarak dekat? kalau aja nomor bos Res waktu itu jauh dari nomor saya, dan dia ninggalin saya, yaudah saya bakal nekad-nekad tin nonton sendiri. Â (bawa helm harusnya). Tapi ternyata waktu udah menginjakkan kaki di Kanto Area (ya kan saya dari Kyushu Area), saya dapat informasi dari bos Res kalau masuknya bebas kok, ga perlu pake antrean nomor tiket. fiyuuh lega....