Tidak hanya sebagai suatu budaya, Tambo juga memiliki beberapa peran penting yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup masyarakat Minangkabau. Fungsinya adalah mengukuhkan aturan adat mengenai pewarisan harta pusaka kepada kemenakan, dan mengukuhkan kedudukan penghulu sebagai pemimpin dalam masyarakat (Djamaris, 2002:151). Tambo juga memiliki peran sebagai media penyampaian informasi, penjaga sejarah, memuat aturan adat yang mengatur kehidupan sehari-hari, tata cara perkawinan, upacara adat, dan hubungan antaranggota masyarakat.
Selain itu, Tambo juga berperan penting dalam pembelajaran dan pengajaran nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Cerita-cerita yang terdapat di dalam Tambo memiliki nilai budaya dan tradisi-tradisi lisan ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, memastikan agar keberlanjutan kebudayaan Minangkabau tetap berjalan.
Sebagai contoh yang dapat kita ambil dari Nagari Pakan Rabaa Timur. Camat Koto Parik Gadang Diateh Ibrahim, memberi dukungan dan sangat bangga kepada Walinagari Pakar Rabaa Timur. Karena Walinagari Pakan Rabaa Timur ini bisa bijak memanfaatkan anggaran nagari dengan sebaik-baiknya, untuk penulisan Tambo (adat salingka nagari) Pakan Rabaa Timur itu. Â Ditambahnya dengan memfasilitasi penulisan Tambo Nagarinya, dan dengan berani mengundang para pakar adat dari Sumatera Barat, jelas camat Ibrahim. Tambo yang sudah direncakan penulisannya sejak tahun 2018 itu diantaranya tambo alam dan tambo adat.
Yang menjadi tantangan pada era globalisasi saat ini, pengaruh Gen Z atau generasi milenial dalam memelihara kebudayaan Minangkabau agar tetap tumbuh. Gen Z adalah salah satu harapan yang  memiliki dampak signifikan terhadap keutuhan suatu daerah sebagai pilar dan identitas budaya bangsa. Generasi Z yang tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi oleh kecanggihan teknologi dan media global. Namun, kenyataannya banyak dari Gen Z yang menyepelekan hal ini. Mereka menganggap kebudayaan akan terus ada dan tidak akan hilang dari jiwa masyarakat. Tetapi nyatanya kebudayaan itu tidak berjalan jika tidak dipelihara dengan baik, disinilah peran Gen Z sangat berpengaruh dan berguna dalam memelihara budaya.
Dengan akses media sosial dan teknologi yang luas, tentunya memudahkan Gen Z untuk mengakses dan memberikan informasi tentang Tambo secara akurat dan relevan. Melalui platform online seperti YouTube, Instagram, dan semacamnya, mereka dapat membuat konten edukasi dan meningkatkan kesadaran tentang Tambo, sehingga menarik lebih banyak penonton, terutama dari generasi muda. Dari cara tersebut, Gen z dapat membantu dan memastikan bahwa warisan budaya Tambo tetap hidup dan terus ada dalam kehidupan mereka, serta memperkuat rasa bangga dengan budaya Minangkabau.
Selain untuk menjaga agar Tambo tidak punah dari jiwa masyarakat Minangkabau, Tambo juga merupakan media untuk Gen Z belajar mengenai budaya Minangkabau dengan generasi sebelumnya, seperti orang tua dan kakek nenek mereka.
Tambo memuat nilai-nilai adat yang dipegang teguh masyarakat Minangkabau, seperti kekeluargaan, keadilan, dan gotong royong. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas keagamaan, namun juga menempa prinsip-prinsip moral dan etika yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memelihara kebudayaan ini, Gen Z dapat menghargai sejarah dan identitas mereka sendiri serta memastikan bahwa nilai-nilai tradisional Minangkabau tetap hidup dan relevan dalam masyarakat modern.
Referensi:
M.Daud, Hathwarman (2024). Menapak Jejak Minangkabau Melalui Tambo. Padang: rri.co.id.
Marfajri (2021). Tambo dan Undang-undang Adat Alam Minangkabau. Metrotalenta.
Yunus, Yulizal (2022). Tambo Nagari Pakan Rabaa Timur Dibahas. fikir.id.