Mohon tunggu...
Fadilla Daffa ZN
Fadilla Daffa ZN Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lunturnya Kewajiban Menuntup Aurat pada Remaja

10 Oktober 2024   13:23 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

     Setiap Wanita hukumnya wajib untuk menutup aurat. Lantas mengapa pada zaman saat ini kewajiban menutup aurat luntur pada diri seorang Muslimah???

     Diawali dengan pengertian Aurat yakni suatu anggota tubuh atau bagian tubuh yang jika terbukanya atau terlihat, menimpulkan rasa malu. Kemudian, Batasan antara aurat laki-laki dan perempuan tentunya berbeda. Aurat laki-laki yakni antara pusar hingga lutut. Sedangkan, Batasan aurat perempuan yakni Sebagian ulama mengatakan seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya. Menjaga aurat dianggap penting dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai agama, dan cara berpakaian yang sopan serta menutupi aurat dianggap sebagai salah satu bentuk ketaatan. Dalam konteks sosial, menjaga aurat juga berkaitan dengan rasa saling menghormati dan menjaga interaksi antar gender. Allah SWT berfirman pada QS. Al Ahzab ayat 59 :

Artinya : "Wahai Nabi katakanlah kepada istri- istrimu, anak-anak perempuan mu dan istri-istri orang mukmin : 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka' . Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan sungguh Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

       Menurut agama islam cara menutup aurat yang benar adalah Wanita diwajibkan menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, pakaian harus longgar dan tidak membentuk lekuk tubuh, hindari pakaian yang terlalu ketat, pilihlah bahan yang tidak transparan agar tidak menunjukkan bentuk tubuh, hindari pakaian yang menyerupai pakaian pria, dan pakaian sebaiknya tidak dihiasi dengan ornamen berlebihan yang dapat menarik perhatian.Untuk laki laki Aurat pria adalah bagian antara pusar dan lutut. Pria harus menutupi bagian ini, pilihlah pakaian yang sopan dan tidak ketat, meskipun lebih sedikit batasan dibandingkan Wanita, pria juga harus menghindari pakaian yang menyerupai pakaian wanita.

      Namun pada saat ini banyak sekali kita temui Wanita yang keluar rumahnya dengan tidak mengenakan jilbab nya, atau bahkan menggunakan baju tapi terlihat lengannya , memakai jilbab dengan keluar rambutnya atau biasa kita sebut jipon (jilbab poni), mengenakan rok yang belakangnya terlihat betis kakinya dan tidak mengenakan kaos kaki. Begitu pula dengan kaum pria, banyak diantara mereka tidak menutup auratnya. Misalnya, memakai celana pendek yang terlihat hingga atas lutut. Akan tetapi , anehnya pada zamana sekarang ini hal-hal tersebut sudah dianggap biasa. Seakan-akan menutup aurat bukanlah sebuah kewajiban dan membuka atau memperlihatkan aurat bukan sebuah dosa. Bahkan sebaliknya, terkadang jika kita menutup aurat dianggap aneh, lucu, bahkan di ejek. 

       Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?? Karena jauhnya mereka dari pengetahuan perintah agama Islam, sehingga mereka tidak tau apa yang mereka lakukan itu melanggar kewajian menutup aurat. Akan tetapi , terkadang orang itu tau bahwa hal tersebut dilarang namun Sebagian dari mereka mengikuti trend yang sedang ada pada zaman saat ini. 

       Nah , Bagaimana tanggapan kita atau Tindakan yang harus kita lakukan? . Pertama, perbaiki dulu pribadi kita atau muhasabah diri kita. Apakah kita sudah benar dalam menutup aurat. Kedua, menegur atau memberi tau kepada mereka dengan cara halus. Seperti yang ada pada Hadist Arba'in An-Nawawiyyah yang ke 34 : 

: : . 

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 49]

         

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun