Mohon tunggu...
Fadil Irsyad
Fadil Irsyad Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1 universitas singaperbangsa krawang

Masiswa s1 ilmu keolahragaan universitas singa perbangsakrwaang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tetap Sehat dan Bugar dengan Olahraga Berkebutuhan Khusus

3 Juni 2023   18:34 Diperbarui: 3 Juni 2023   18:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Olahraga merupakan kegiatan yang membantu tubuh  tetap bugar dan mencegah berbagai penyakit. Saat ini banyak olahraga  yang dapat dilakukan sendiri seperti lari, maupun beregu seperti sepak bola.

Setiap orang membutuhkan kegiatan olahraga, termasuk anak berkebutuhan khusus. Di  sekolah (SLB), pendidikan jasmani dikemas sebagai pendidikan jasmani atau mata pelajaran kesehatan dan pendidikan jasmani.

Selain tujuan kebugaran jasmani, olahraga merupakan sarana berprestasi melalui kejuaraan. Dalam dunia pendidikan luar biasa juga terdapat perlombaan olahraga yang diikuti  oleh anak-anak berpendidikan khusus. Akan ada seleksi  tingkat daerah agar bisa mengikuti kejuaraan nasional.

Olahraga apa saja yang bisa dipraktekkan dan diajarkan di ABK? Berikut  olahraga untuk anak berkebutuhan khusus yang dapat diajarkan dan jika berbakat dapat mengikuti  kejuaraan untuk berprestasi, asalkan olahraga tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan keadaan anak berkebutuhan khusus.  Berikut  beberapa permainan untuk  anak berkebutuhan khusus
 
 1. Permainan
 
 Inilah perbedaan antara permainan dan olahraga, dimana anak bermain dengan menggerakkan anggota tubuhnya. “Zigzag juga bisa dimainkan dengan cara melompat dan melempar bola ke dalam toples. Dengan cara ini anak seolah-olah sedang bermain, tetapi dia mengerti bahwa tubuhnya juga bergerak dan berolahraga,” jelasnya.
  Fransisca menambahkan manfaat olahraga bagi anak berkebutuhan khusus adalah terapi, hiburan dan peningkatan kualitas hidup.
 Selain kesehatan fisik, kebugaran meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri.
 “Umpan balik positif dari kegiatan ini, tingkat kemarahan anak berkurang dan mereka lebih terkontrol,” tutupnya.  2. Berenang
 Menurut penelitian, anak autis yang belajar berenang memiliki kelenturan, keseimbangan tubuh, dan kekuatan otot yang lebih baik. Berenang juga dapat menenangkan anak autis yang berdampak positif pada emosinya. Karena saat berenang, anak  melepaskan hormon endorfin yang berperan dalam menciptakan emosi positif, termasuk kegembiraan.
 Saat mengajari anak autis berenang, usahakan gunakan kata-kata yang mudah dipahami, biarkan anak berenang dengan bebas, pujilah usahanya dan lakukan secara konsisten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun