Mohon tunggu...
Fadil Faturahman
Fadil Faturahman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya adalah siswa pelajar dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan yang memiliki ketertarikan dalam bidang digital marketing dan pemrograman

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Inilah Bahan untuk Briket Rumahan yang Mudah Didapat dan Ramah Lingkungan

11 September 2024   09:59 Diperbarui: 11 September 2024   10:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.prjctreoco.com

Di tengah maraknya isu lingkungan dan kenaikan harga bahan bakar, pembuatan briket rumahan menjadi solusi yang semakin populer dan menarik untuk dipertimbangkan. 

Briket sebagai bahan bakar padat yang terbuat dari bahan organik, tidak hanya menawarkan keuntungan dari segi ramah lingkungan tetapi juga memiliki potensi untuk menghemat pengeluaran Anda. 

Namun, untuk dapat memanfaatkan potensi ini secara maksimal, penting untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan untuk membuat briket rumahan.

Berikut adalah beberapa pilihan bahan yang tidak hanya mudah didapat tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang positif.

Bahan - Bahan untuk Usaha Briket Rumahan

1. Serbuk Kayu

Serbuk kayu merupakan salah satu bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan briket. 

Limbah kayu yang berasal dari proses penebangan, pertukangan, atau industri mebel sering kali dianggap sebagai sampah, tetapi sebenarnya dapat dimanfaatkan dengan baik menjadi briket berkualitas. 

Serbuk kayu memiliki nilai kalori yang tinggi, yang berarti ia dapat menghasilkan panas yang cukup besar saat dibakar, menjadikannya sebagai salah satu bahan baku briket yang efektif dan efisien.

2. Tempurung Kelapa

Tempurung kelapa, yang seringkali dianggap sebagai limbah dan dibuang begitu saja setelah daging kelapa diambil, ternyata memiliki potensi besar sebagai bahan baku briket. 

Proses pengolahannya melibatkan pengeringan tempurung kelapa, penghancuran menjadi partikel halus, dan pemrosesan lebih lanjut menjadi briket. 

Briket yang dihasilkan dari tempurung kelapa memiliki daya bakar yang tahan lama dan menghasilkan sedikit asap, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan dan efisien.

3. Kulit Kacang

Kulit kacang, seperti kulit kacang tanah, kulit kacang kedelai, atau kulit kacang almond, adalah bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat briket. 

Kulit kacang mengandung serat yang tinggi dan mudah terbakar, membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk briket. 

Sebelum digunakan, kulit kacang perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk memastikan kualitas briket yang dihasilkan. Penggunaan kulit kacang juga membantu mengurangi limbah dari industri pengolahan kacang.

4. Tongkol Jagung

Tongkol jagung, yang biasanya dibuang setelah panen jagung, bisa diolah menjadi briket yang bermanfaat. 

Tongkol jagung mengandung selulosa yang tinggi, sehingga memiliki kapasitas untuk menghasilkan panas yang cukup besar saat dibakar. 

Selain itu, abu dari pembakaran tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, memberikan keuntungan tambahan bagi pertanian.

5. Kertas Bekas

Kertas bekas seperti koran, majalah, atau kardus adalah bahan yang sering dianggap tidak berguna, namun dapat dijadikan bahan baku briket. 

Kertas bekas perlu dirobek-robek atau dihaluskan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bahan pengikat.

Meskipun proses produksinya membutuhkan lebih banyak lem atau bahan pengikat dibandingkan bahan lainnya, briket dari kertas bekas memiliki daya bakar yang cukup baik dan berkontribusi pada pengurangan limbah kertas.

6. Sabut Kelapa

Sabut kelapa, yang dikenal dengan seratnya yang tahan lama, adalah bahan yang juga bisa digunakan untuk membuat briket. Sabut kelapa perlu dikeringkan dan dihaluskan sebelum diproses menjadi briket.

Briket sabut kelapa memiliki daya bakar yang tahan lama dan menghasilkan panas yang stabil, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk bahan bakar.

7. Limbah Pertanian Lainnya

Selain bahan-bahan yang telah disebutkan, masih banyak limbah pertanian lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan briket, seperti sekam padi, jerami, atau batang pisang. 

Limbah-limbah ini umumnya mudah didapatkan di daerah pedesaan dan memiliki nilai kalori yang cukup baik untuk pembuatan briket. 

Penggunaan limbah pertanian membantu mengurangi sampah dan mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

Proses Pembuatan Briket

Proses pembuatan briket melibatkan beberapa tahap penting yang harus diikuti dengan cermat untuk mendapatkan hasil yang optimal:

  1. Kumpulkan bahan baku yang akan digunakan dan pastikan untuk mengeringkannya hingga kadar airnya rendah. Pengeringan yang baik penting untuk menghindari masalah kelembaban pada briket.

  2. Haluskan bahan baku hingga menjadi partikel-partikel kecil. Penghalusan yang merata akan memudahkan pencampuran bahan dan memastikan kualitas briket yang dihasilkan.

  3. Campurkan bahan baku yang telah dihaluskan dengan bahan pengikat, seperti tanah liat, kanji, atau lem organik. Pencampuran yang baik akan membantu mengikat bahan baku menjadi briket yang padat dan berkualitas.

  4. Masukkan campuran bahan baku ke dalam cetakan briket dan tekan hingga padat. Pastikan briket benar-benar padat untuk memastikan daya bakarnya yang optimal.

  5. Keringkan briket yang telah dicetak hingga benar-benar kering. Pengeringan yang sempurna penting untuk mendapatkan briket yang berkualitas tinggi dan efisien.

Keunggulan Briket Rumahan

Membuat briket rumahan memiliki beberapa keunggulan yang signifikan:

  • Briket rumahan terbuat dari bahan-bahan organik yang mudah terurai, sehingga tidak mencemari lingkungan. Pembuatan briket dari limbah organik juga membantu mengurangi sampah dan mendukung upaya daur ulang.
  • Dengan memanfaatkan limbah organik yang tersedia di sekitar Anda, Anda bisa menghemat pengeluaran untuk membeli bahan bakar konvensional. Pembuatan briket sendiri di rumah memungkinkan Anda untuk mengurangi biaya energi.
  • Proses pembuatan briket relatif sederhana dan dapat dilakukan di rumah dengan peralatan dasar. Ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk membuat briket sendiri tanpa perlu peralatan canggih.
  • Briket memiliki daya bakar yang lebih tahan lama dibandingkan kayu bakar biasa, memberikan panas yang stabil dan efisien.

Penutup

Pembuatan briket rumahan adalah solusi yang sangat baik untuk mengatasi masalah limbah organik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Dengan memanfaatkan berbagai bahan yang mudah didapat dan ramah lingkungan, Anda tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan energi di rumah tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. 

Dengan proses yang relatif sederhana dan bahan baku yang berlimpah, pembuatan briket sendiri merupakan langkah positif menuju penggunaan energi yang lebih berkelanjutan dan ekonomis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun