Kulit kacang, seperti kulit kacang tanah, kulit kacang kedelai, atau kulit kacang almond, adalah bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat briket.Â
Kulit kacang mengandung serat yang tinggi dan mudah terbakar, membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk briket.Â
Sebelum digunakan, kulit kacang perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk memastikan kualitas briket yang dihasilkan. Penggunaan kulit kacang juga membantu mengurangi limbah dari industri pengolahan kacang.
4. Tongkol Jagung
Tongkol jagung, yang biasanya dibuang setelah panen jagung, bisa diolah menjadi briket yang bermanfaat.Â
Tongkol jagung mengandung selulosa yang tinggi, sehingga memiliki kapasitas untuk menghasilkan panas yang cukup besar saat dibakar.Â
Selain itu, abu dari pembakaran tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, memberikan keuntungan tambahan bagi pertanian.
5. Kertas Bekas
Kertas bekas seperti koran, majalah, atau kardus adalah bahan yang sering dianggap tidak berguna, namun dapat dijadikan bahan baku briket.Â
Kertas bekas perlu dirobek-robek atau dihaluskan terlebih dahulu sebelum dicampur dengan bahan pengikat.
Meskipun proses produksinya membutuhkan lebih banyak lem atau bahan pengikat dibandingkan bahan lainnya, briket dari kertas bekas memiliki daya bakar yang cukup baik dan berkontribusi pada pengurangan limbah kertas.
6. Sabut Kelapa
Sabut kelapa, yang dikenal dengan seratnya yang tahan lama, adalah bahan yang juga bisa digunakan untuk membuat briket. Sabut kelapa perlu dikeringkan dan dihaluskan sebelum diproses menjadi briket.
Briket sabut kelapa memiliki daya bakar yang tahan lama dan menghasilkan panas yang stabil, membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk bahan bakar.