Ada yang pernah merasakan manis dan gurihnya camilan walangan?Â
Makanan dengan cita rasa asli Indonesia berbahan dasar ubi jalar yang kini termasuk sulit ditemukan. Â
Dengan begitu, tim KKN IAIN Kediri Unit 4 melakukan survey UMKM Carang Mas di Desa Joho dengan melalui wawancara untuk mengulik informasi seputar usaha yang telah dijalankan, melihat langsung tempat pembuatan, serta membantu proses pengolahan UMKM.Â
Tepatnya di Dusun Nongkopait Desa Joho Kecamatan Semen, jajanan walangan ini adalah camilan primadona, salah satunya adalah UMKM Carang Mas milik Ibu Masfiyah yang mana bisnis makanan walangan ini cukup sukses karena penjualannya sudah merambah ke luar kabupaten.Â
Namun siapa sangka, Ibu Masfiyah memulai bisnis ini dengan promosi dari rumah ke rumah, meskipun model kemasan produksinya dulu masih biasa, begitu pun dengan metode penjualannya yang masih di lingkup tetangga sekitar. Namun, usaha tidak pernah menghianati hasil atas kerja keras, tekad, ikhtiar, dan semangat Beliau dapat memperkenalkan produk carang mas hingga kini memiliki banyak pelanggan yang memesan dalam jumlah besar.Â
Di sisi lain, Ibu Masfiyah mengatakan "Berbisnis tentu tak lepas dengan hambatan, pasti ada masa naik dan turun. Maka dari itu, langkah awal yang menjadi dasar dalam memulai berbisnis adalah berani bertekad. Kenapa perlu adanya keberanian dalam bertekad? Contoh saja pada kemunculan pandemi lalu, tentunya pebisnis sangat terdampak karena adanya himbauan untuk social distancing yang mengakibatkan penurunan pesanan. Namun kondisi tersebut bukanlah alasan untuk tidak mengembangkan kemampuan dan semangat kita dalam berusaha." ucapnya. Rabu, (12/8/2023) .Â
Kini dalam proses produksi Carang Mas, Bu Masfiyah sudah memiliki 2 karyawan tetap untuk proses penggorengan yang tak lain adalah tetangga nya sehingga tanpa disadari Bu Masfiyah mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Beliau menawarkan berbagai ukuran dalam berbagai kemasan miliknya sehingga pelanggan bisa memesan sesuai dengan kebutuhan mereka. Dan Beliau juga melakukan proses produksi setiap hari sehingga pelanggan dapat memesan langsung atau datang ke rumah untuk membeli secara langsung.Â
Menanggapi dengan banyaknya persaingan usaha, Beliau mengatakan bahwa "Lebih baik usaha kecil-kecilan di rumah sendiri daripada terikat dengan orang lain, meskipun banyak persaingan tapi rezeki sudah ada takarannya masing-masing, yang lebih terpenting mengutamakan teknik mengolah dan pemilihan bahan yang bagus sehingga rasa dan kualitasnya terjamin", Ungkap Ibu Masfiyah atau pemilik UMKM Carang Mas. Rabu (12/8/2023).
Dengan bertema support UMKM Tim KKN IAIN Kediri Unit 4 membantu proses pengolahan Carang Mas dimulai dengan tahap pengupasan ubi jalar.Â
Dilanjutkan dengan tahap pencucian ubi jalar terlebih dahulu untuk menghilangkan tanah yang menempel pada ubi sehingga menjaga kualitas produk agar tetap steril.Â
Setelah dicuci bersih, proses selanjutnya adalah menyerut ubi jalar dengan parutan yang sudah disesuaikan ukurannya sehingga hasil serutan ubi tidak terlalu tipis atau terlalu tebal.Â
Setelah itu, hasil serutan ubi jalar di proses untuk tahap penggorengan dan pencetakan yang mana setelah ubi jalar digoreng maka harus segera di cetak agar bisa dibentuk sebelum adonan mengeras.Â
Setelah dilakukan survei diketahui, usaha yang dirintis Ibu Masfiyah tersebut terkendala proses pemasaran yang hanya dapat melakukan pemesanan via whatsapp. Padahal, usaha Carang Mas milik Ibu Masfiyah prospek bisnisnya ke depan cukup bagus. Sehingga perlu dikembangkan digital marketing agar dapat menjangkau konsumen lebih banyak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H