Mohon tunggu...
Fadila Pradani
Fadila Pradani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kebidanan Semester 1 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Saya Fadila Pradani, lahir di kota perwira Purbalingga tanggal 17 November 2004. Mempunyai hobby menggambar,meluki dan hal-hal yang berbau seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Organisasi Itu Solidaritas Bukan Senioritas

30 Agustus 2023   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2023   09:05 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam konteks Pancasila, senioritas dapat diartikan sebagai penghargaan dan penghormatan terhadap orang yang lebih tua atau memiliki pengalaman yang lebih banyak. Senioritas merupakan suatu sistem hierarki yang biasanya ditemukan di lingkungan sosial, seperti di sekolah, kampus, maupun organisasi. Senioritas itu bisa menjadi masalah, apabila tidak dijalankan dengan baik.

Akhir akhir ini banyak terdengar berita tentang mahasiswa dengan kasus penganiayaan dan perundungan yang dilakukan oleh kaka tingkatnya ataupun oleh organisasi. Dengan adanya peristiwa seperti itu tidak jarang juga yang sampai meninggal dunia. Hal tersebut dilakukan oleh oknum yang menganggap dirinya sebagai senior atau orang yang lebih tinggi kedudukannya dan dapat berkuasa. Sebagai mahasiswa juga kita harus tau tentang bagaiana caranya agar kita tidak menjadi senior yang buruk, dan bisa menjadi contoh bagi junior kedepannya.

Mirisnya dengan perbuatan orang yang menganggap dirinya sebagai senior tetapi salah mengartikannya. Yang disebut-sebut senior tetapi mereka malah tidak tercermin sebagai senior yang baik, karena perilaku mereka terhadap adik tingkatnya sendiri. Tidak ada jiwa bijak dan kepemimpinan yang ada dalam diri mereka. Para senior menganggap dirinya sangat berpengalaman tetapi yang terlihat seperti sebaliknya. Terlihat banyak relasi kekerasan dan kekuasaan yang dilakukan dalam lengkup organisasi. Dimana kaka tingkat atau orang yang mempunyai kekuasaan tertingi dapat melakukan kekerasan sebagai cara untuk mendapatkan kepercayaan dan mengubah perilaku orang lain.

 Senioritas dengan memperlihatkan jarak dan kekuasaan, mereka juga melakukan kekerasan verbal dengan melibatkan organisasi tertentu. Hal seperti itu juga bisa disebut dengan pendidikan gaya bank, senior bicara, junior mendengar, senior tahu segalanya, junior dianggap tidak tau segalanya, senior menentukan peraturan, junior diatur tanpa ada persetujuan dua belah pihak.

Alasan mahasiswa senior ingin melakukan kekerasan verbal tersebut kepada mahasiswa baru karena ingin melatih mental, solidaritas, dan kepemimpinan. Mahasiswa senior berfikir jika melakukan hal seperti itu dapat membuat mental mereka menjadi lebih kuat dan membiasakan diri denagn kekerasan verbal lainnya. Dengan pemikiran lain, suasana yang terbentuk dari kekerasan verbal tersebut, akan membuat mahasiswa senior merangkul mahasiswa junior sehingga tercipta rasa silodaritas di dalamnya, seperti itu pikirkan mereka.

Penghargaan terhadap senioritas dapat mencerminkan sikap yang adil dan beradab terhadap sesama manusia, serta memperkuat persatuan antar organisasi. Dalam implementasi senioritas yang bersangkutan dengan Pancasila, perlu dihindari sikap yang otoriter atau merugikan pihak lain. Senioritas seharusnya tidak digunkan untuk menindas atau mendiskriminasi orang lain. 

Senioritas seharusnya digunakan sebagai sarana untuk saling menghormati, belajar dari pengalaman orang yang lebih tua, dan membangun solidaritas. Senioritas juga tidak hanya berkaitan dengan usia tetapi juga dengan pengalaman dan kearifan. Seseorang yang lebih muda secara usia tetapi memiliki pengalaman dan kearifan yang lebih dapat dihormati dan dijunjung tinggi dalam konteks senioritas.

Sebagai seorang mahasiswa kita juaga harus mempunyai pedoman moral dan etika yang tinggi. Mahasiswa juga harus mempunyai Pendidikan yang berkarakter, untuk membentuk kepribadian yang baik dan moral yang yang kuat kepada mahasiswa. Melalui pendidikan karakter, siswa dapat diajarkan tentang pentingnya integritas, tanggung jawab, dan etika dalam berperilaku. Dalam sistem senioritas yang baik, senior dan junior saling menghormati dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam menghadapi masalah sistem senioritas yang buruk, perlu adanya upaya yang komprehensif dan terintegrasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Pancasila dapat menjadi acuan dalam menjalankan sistem senioritas yang baik dan benar. Melalui pendidikan Pancasila dan pendidikan karakter, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, memiliki integritas, dan berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun