Mohon tunggu...
FADILA NURUNNISA
FADILA NURUNNISA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Memasak dan Pembawa Acara Nonformal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Posyandu dalam Mengurangi Tingkat Stunting

11 April 2023   18:47 Diperbarui: 11 April 2023   21:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posyandu mempunyai peran yang penting dalam mengurangi tingkat stunting pada anak usia 0-1 tahun. Stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai karna tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak sebaya mereka. Stunting juga bisa terjadi karena kekurangan gizi, terutama protein zat besi, dan juga infeksi berulang.

Peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Meski identik dengan bayi dan balita, kegiatan posyandu dan manfaatnya ternyata tidak hanya sebatas itu. Banyak program posyandu yang juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.

Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.

Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Berikut adalah peneyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui seperti : pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang kali, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan.

Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah melakukan monitoring kesehatan dan perkembangan balita melalui Program Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

7398eb85-4cea-4965-9261-0d27094ae7b9-64357071c8702073e97c8372.jpeg
7398eb85-4cea-4965-9261-0d27094ae7b9-64357071c8702073e97c8372.jpeg
Beberapa peran posyandu dalam mengurangi tingkat stunting pada anak usia 0-1 tahun:

1. Pemantauan status gizi anak
Posyandu melakukan pemantauan status gizi anak dengan cara berkala, termasuk juga berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan status gizi lainnya. Dengan pemantauan teratur, posyandu juga dapat mendeteksi dini apabila ada anak yang mengalami stunting atau juga kekurangan gizi lainnya. Hal ini dapat memungkinkan untuk dilakukan dengan tindakan preventif dan intervensi yang tepat dan segera.

2. Pemberian asupan gizi yang cukup
Posyandu juga memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang dengan cara pemberian makanan tambahan dan juga suplemen gizi bagi anak yang membutuhkan. Selain itu juga, posyandu memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat dan gizi seimbang kepada orang tua ataupun pengasuh anak.

3. Meningkatnya kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak
Posyandu meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya gizi yang baik dan seimbang bagi anak. Dengan pembinaan yang tepat, orang tua atau wali anak lebih memahami cara makan yang benar dan rutin memantau kesehatan dan status gizi anak.

4. Deteksi dini dan pengobatan infeksi
Posyandu juga berperan dalam deteksi dini dan pengobatan infeksi pada anak. Infeksi berulang dapat menyebabkan anak kehilangan nafsu makan dan menjadi kurang gizi, sehingga memicu keterlambatan pertumbuhan. Dengan penanganan yang tepat dan cepat, Posyandu dapat mencegah komplikasi dan membantu anak sembuh dari penyakit.

5. bekerjasama dengan berbagai pihak posyandu, seperti puskesmas, kader kesehatan, dan masyarakat sekitar, dan juga bisa untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan gizi anak. Kerja sama yang baik itu akan memperkuat upaya untuk mengurangi tingkat stunting dan meningkatkan status kesehatan dan gizi anak.

Dengan peran yang penting ini, posyandu dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam mengurangi tingkat stunting pada anak usia 0-1 tahun.

6dd4e5eb-ccb4-4fa5-9dc9-2d966b8520ee-64356fee4addee644565d652.jpeg
6dd4e5eb-ccb4-4fa5-9dc9-2d966b8520ee-64356fee4addee644565d652.jpeg
jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup: (Sulistyowatidkk, 2011)
1) Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan Pemantauan pertumbuhan balita dilakukan oleh kader Posyandu dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan/tinggi badan.
2) Penentuan status pertumbuhan Hasil penimbangan berat badan yang dilakukan akan dicatat pada KMS (kartu menuju sehat) yang akan menilai status gizi dan mendeteksi secara dini jika terjadi gangguan pertumbuhan.
KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri BB/U
3) Penyuluhandankonseling
Penyuluhan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader kepada ibu/keluarga balita. Penyuluhan dilakukan melalui pendekatan perorangan, sehingga bukan merupakan penyuluhan kelompok namun kader dapat melakukan penyuluhan kelompok pada hari Posyandu atau di luar hari Posyandu.

Peran posyandu penting dalam mengurangi tingkat stunting untuk anak usia 0-1 tahun. Dengan adanya posyandu, orang tua juga dapat mengetahui informasi pengetahuan tentang nutrisi , kesehatan anak, dan juga mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan dasar, seperti imunisasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan juga pengobatan jika diperlukan.

Posyandu juga dapat membantu dalam mengidentifikasi anak-anak yang mengalami stunting dan memberikan intervensi yang tepat, contohnya pemberian suplemen makanan tambahan ataupun pengobatan untuk penyakit infeksi. Selain itu juga posyandu dapat memberikan edukasi tentang cara merawat anak yang baik dan sehat, termasuk pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat.

Dengan itu melalui peran aktif posyandu dalam memberikan layanan kesehatan dan nutrisi yang tepat,  dapat membantu mengoptimalkan status kesehatan dan juga gizi anak usia 0-1 tahun dan mengurangi tingkat stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun