Mohon tunggu...
Fadilah Ramadani Jafar
Fadilah Ramadani Jafar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

finished what you started

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hevea Brasiliensis dan Macaca Nigra, Sebuah Harta di Bumi Kesultanan

21 Juni 2021   10:38 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:50 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi / Yakis Bacan yang sedang duduk di bawah pohon karet

Sumber : dokumentasi pribadi / salah satu Rumah adat di cagar budaya bumi saruma
Sumber : dokumentasi pribadi / salah satu Rumah adat di cagar budaya bumi saruma
Di bawah dedaunan yang lebat dan diatas bumi kesultanan, karet putih yang menjadi sejarah perkembangan kota ini telah menjadi tempat yang dilindungi tempat tinggalnya Macaca Nigra atau monyet, masyarakat disini menamainya Yakis bacan. meski sebutan ini sebenarnya dirasa kurang tepat, yakis merujuk pada mamalia sejenis yang hidup ditanah dan tak dapat memanjat. sedangkan yakis bacan lincah berpindah dari satu dahan karet ke dahan lainnya. yakis bacan merupakan salah satu ikon Halmahera Selatan yang memiliki keunikan tersendiri. banyak cerita - cerita dari masyarakat setempat mengenai kelakuan lucu hewan berbulu hitam, berpantat merah, dan tak memiliki ekor ini. "pada pagi hari ada dua ekor (yakis bacan) satu induknya dan satu lagi anaknya yang sedang digendong, mereka  baru saja turun dari pohon, ketika melihat kami (penduduk setempat), si induk yakis tadi meninggalkan anaknya begitu saja, kemudian ketika saya menghampiri anak yang yakis yang ditinggal tadi, tiba-tiba terdengar suara ribut dari atas pohon, ternyaya itu adalah rombongan yakis yang mau mengejar kami" ungkap salah satu penduduk setempat. Konon katanya, Hewan ini diketahui dibawa dari Sulawesi Utara pada tahun 1867 sebagai hadiah untuk kesultanan Bacan. sejak saat itu, populasi primata ini terus bertambah dan menyebar ke seluruh pulau bacan. selanjutnya, hutan dan perkebunan tersebut inilah yang menjadi rumah dan bagi yakis bacan. kemudian populasi mamalia ini disekitar labuha berlimpah. 

Sumber : Dokumentasi Pribadi / Yakis Bacan yang sedang duduk di bawah pohon karet
Sumber : Dokumentasi Pribadi / Yakis Bacan yang sedang duduk di bawah pohon karet

Oleh karena itu, kekayaan-kekayaan seperti inilah yang wajib kita lindungi sehingga anak cucu kita kedepan dapat melihat betapa beruntungnya mereka dapat tinggal di Negeri yang kaya ini. selain itu juga, untuk kalian yang ingin melihat betapa rimbun pohon karet peninggalan hindia belanda dan betapa lucunya aksi-aksi spesies khas pulau ini, kalian dapat mengunjungi cagar budaya, Taman bumi saruma ini yang ada di Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. sudah sedia untuk melihat keindahan dan kekayaan alam Indonesia ? Kami tunggu cerita-cerita menarik kalian. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun