Mutu merupakan hal penting dalam proses produksi atau layanan jasa di sebuah perusahaan. Pengertian mutu bukan hanya sebuah kualitas, akan tetapi bagaimana perusahaan tersebut mempertahankan dan mengembangkan hal yang terbaik dari perusahaan mereka untuk membangun citra yang positif sebagai salah satu aspek ketahanan dalam dunia industri yang semakin kompetitif. William Edward Deming berpendapat bahwa pengertian mutu yaitu adanya kesesuaian dengan konsumen atau kebutuhan pasar. Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga berdampak pula pada kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia membeli produk perusahaan baik itu berupa barang maupun jasa.
William Edward Deming yang selanjutnya ditulis dengan Deming merupakan seorang ahli statistik terkemuka dari Amerika Serikat yang telah memberikan kontribusi dalam membantu perusahaan Jepang untuk meningkatkan desain produk, , kualitas, layanan serta proses pengujian mereka. Deming pula dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam manajemen mutu terutama konsep mutu modern. Oleh karena itu, konsep mutu menurut Deming relevan dengan era industri 5.0 yang menitikberatkan integrasi antara teknologi dengan manusia, serta perlunya sistem yang lebih fleksibel dan tanggap terhadap perubahan dalam lingkungan produksi. Era industri 5.0 menggunakan teknologi tingkat lanjut dari era sebelumnya, seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dll. Pada saat ini, kita sedang mengalami fase peralihan dari era industri 4.0 menuju industri 5.0. Walaupun masih banyak pula bidang industri yang masih memakai konsep industri 4.0, tidak menutup kemungkinan agar perusahaan mempersiapkan era industri 5.0 di masa mendatang agar dapat mempertahankan perusahaannya.
Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen, jadi ketika sebuah pengelolaan mutu dalam perusahaan kurang baik, maka produk yang dihasilkan pun tidak akan maksimal. Oleh karena itu, Deming beserta para ahli yang lain membuat konsep mutu dengan menggunakan manajemen mutu terpadu atau dikenal sebagai Total Quality Management (TQM). TQM adalah pendekatan yang menggabungkan seluruh faktor produksi dalam perusahaan untuk memprioritaskan kualitas, kerja sama, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Dalam konsep TQM yang dikemukakan oleh Deming, ada 14 poin penting yang digunakan sebagai prinsip dalam penerapannya sebagai berikut;
1. Ciptakan tujuan yang jelas
2. Adopsi filosofi yang baru dan relevan
3. Hentikan ketergantungan inspeksi massal
4. Akhiri kebiasaan melakukan hubungan bisnis hanya berdasarkan harga
5. Perbaiki sistem produksi secara terus menerus
6. Lembagakan metode pelatihan yang modern di tempat kerja
7. Lembagakan kepemimpinan yang baik
8. Hilangkan rasa takut diantara karyawan sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.