Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus di Purwakarta melakukan studi lapangan, salah satunya dengan mengunjungi candi Prambanan, Yogyakarta pada Jum'at  ( 10/11/2023 ).
Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang banyak menyimpan sejarah di masa lampau. Mr. Luna, tour guide di candi Prambanan mengatakan bahwa Prambanan sebenarnya sangat menarik, hal tersebut di karenakan letaknya yang berada di dua daerah.Â
" Candi Prambanan sendiri merupakan bangunan yang menarik, karena terletak di dua daerah yakni perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ibaratnya, semua masalah yang terjadi di dalam candi itu Yogyakarta sedangkan di luar candi dengan batas pagar itu masalahnya orang Jawa Tengah. Sehingga, candi Prambanan berada di Yogyakarta dan taman wisata candi Prambanan berada di Jawa Tengah ", ujarnya.Â
Di Prambanan sendiri terdapat candi Siwa, ada tiga dewa ( Trimurti ) yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu. Prambanan sendiri memiliki 240 candi tetapi dulu semuanya runtuh dan ditemukan kembali tahun 1733 pada masa Belanda. Lalu, dilakukan pembangunan kembali pada tahun 1937. Artinya, membutuhkan 200 tahun untuk persiapan pembangunan kembali candi Prambanan ini.
Dalam candi Siwa terdapat cerita mengenai Ramayana dan lanjutan cerita tersebut berada dalam candi Brahma. Ramayana, banyak orang yang memiliki persepsi keliru mengenai Ramayana. Apa itu Ramayana? Ramayana sendiri ialah cerita tentang peperangan antar kerajaan, yaitu Raja Ayodya melawan Alengka juga tentang kebaikan melawan kejahatan. Dan cerita cinta antara Rama dan Sinta, tetapi Rama dan Sinta bercerita tentang kesetiaan seorang istri terhadap suaminya. Kita harus tahu bahwa kesetiaan itu menderita dan sakit. Mengapa demikian?
Bukti nyata dari menderita dan sakitnya kesetiaan yaitu ada pada Sinta. Sinta sendiri tidak pernah bahagia. Karena apa? Setelah menikah hidup di hutan dan sengsara bersama suaminya. Lalu, di hutan Sinta diculik oleh Rahwana dan pastinya sengsara.Â
Kemudian, Sinta dibakar oleh suaminya sendiri untuk membuktikan kesuciannya dan sengsara. Lalu, ketika Sinta dinyatakan hamil, Sinta dibuang oleh suaminya sendiri ke hutan. Karena, saat Sinta dinyatakan hamil rakyat tidak percaya bahwa Sinta hamil oleh Rama. Sehingga, mereka menuntut agar Rama memilih antara Kerajaan dan Istri. Dengan ketentuan, jika Rama memilih Kerajaan maka Sinta harus dibuang sedangkan jika Rama memilih Istri maka Rama tidak menjadi Raja. Akhirnya, Rama memilih kerajaan dan Sinta dibuang ke hutan. Lalu, Sinta melahirkan dan mempunyai anak kembar bernama Kusa dan Lawa. Setelah itu, Sinta meninggal di hutan dan tidak pernah kembali ke kerajaan.
Dalam cerita yang sebenernya, kisah Rama dan Sinta tidak berakhir bahagia. Tetapi, kisah Rama dan Sinta dalam sendratari itu selalu dibuat dengan akhir yang bahagia dengan tujuan agar dapat menarik minat penonton. Jadi, cerita Rama dan Sinta yang ada di sendratari dengan akhir bahagia itu sebenarnya belum selesai. Rama dan Sinta bukan satu-satunya sejarah di masa lampau yang ada di Prambanan karena sebenarnya masih banyak lagi sejarah yang perlu kita ketahui dan ulik lebih dalam lagi.
Sehingga, besar harapan agar mahasiswa saat ini bisa menjadi sosok yang peduli akan kekayaan negara kita, terutama mengenai sejarah peninggalan di Indonesia. Serta, menjadi pribadi yang nantinya siap menjaga dan melestarikan peninggalan serta budaya yang ada di Indonesia, salah satunya Candi Prambanan. Karena, dalam Candi Prambanan sendiri masih banyak sejarah yang perlu kita ulik dan ketahui lebih dalam lagi. Maka dari itu, selaku generasi penerus bangsa saatnya untuk kita membuka mata dan mengulik lebih dalam akan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia secara bersama - sama.
Nama: Fadilah Nurfalah
Prodi: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus di Purwakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H