PENDAHULUAN
Kajian mengenai dunia ketimuran termasuk kepada pembahasan islam yang dilakukan oleh orang barat telah berkembang semenjak abad-abad dahulu. Namun pada abad ke-18 lah, Gerakan kajian ketimuran ini memiliki nama yang disebut orientalisme. Telah banyak lahir pemikiran dan karya-karya para orientalis dari semenjak dahulu namun pada era sekarang, tema orientalis semakin relavan dan sering dikaji Kembali oleh berbagai kalangan. Sebab kini mengadopsi pandangan, framework dan kritik-kritik para orientalis tentang Islam menjadi tren di kalangan sementara cendekiawan Muslim.
Akar awal orientalisme dapat ditemui dengan mengoleksi dan menerjemahkan teks-teks intelektual islam dari Bahasa arab ke Bahasa latin pada abad pertengahan di Eropa. Kegiatan tersebut banyak dipelopori oleh para teolog Kristen. Seiring perkembangannya, Orientalisme sudah menjadi suatu tradisi yang paling penting dan sering dilakukan oleh orang-orang barat. Sehingga pada masa sekarang kita dapat menemui banyak Universitas di Barat yang memiliki program Islamic dan semacamnya.
PEMBAHASAN
A. Orientalisme
Orientalis secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kajian yang dilakukan untuk mengkaji dunia timur. Maka orientalis memiliki yaitu orang mengkaji dunia ketimuran, dalam segala aspek baik itu budaya, Bahasa, agama dll. Dalam perkembangannya orientalisme semakin dipersempit menjadi pengkajian terhadap dunia islam. Hal ini karena dunia timur sering diidentikkan pada wilayah timur Tengah.
Orientalime berasal dari kata orient dan isme, yang dalam Bahasa inggaris berarti arah terbitnya matahari. Secara geografinya Orient berarti dunia Timur, dan secara etnologis memiliki arti bangsa-bangsa timur. Sedangkan isme memilki arti aliran, ilmu, system dan paham. Maka orientalisme merupakan ilmu yang mempelajari tmengenai ketimuran atau dunia timur.
Dalam menentukan seseorang itu orientalis atau bukan dapat dilihat dari cara dia berpikir dalam mengkaji dunia timur tersebut, bukan hanya terletak pada unsur geografis orang yang mengkajinya saja. Oleh sebab itu orientalis dikatakan sebagai orang yang mengkaji mengenai dunia ketimuran, tidak peduli ia orang barat atau pun timur, orang muslim atau non-muslim. Jika orang tersebut mengkaji mengenai dunia timur maka ia adalah seorang Orientalis.
B. Orientalisme Pada Masa Awal
Orientalis pada awalnya sebelum perang salib murni mengkaji islam untuk tujuan intelektual. Sebab kemerosotan ilmu pengetahuan di barat dikarenakan terbakarnya perpustakaan utama yang menjadi pusat ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu barat mengkaji islam yang pada masa itu mengalami masa kejayaan ilmu pengetahuan. Mereka ingin mempelajari bagaimana timur memperoleh imu pengetahuan tersebut dan mempelajari Kembali ilmu pengetahuan barat yang telah diajarkan dan berkembang di timur.
Seiring perkembangannya setelah terjadinya kekalahan barat pada perang salib, orang barat menjadi tidak terima dan mulai memiliki tujuan yang berbeda dari awal. Para orientalis mulai mengkaji dunia timur serta islam dengan tidak jujur dan tidak objektif. Mereka berusaha mencari celah sekecil apa pun agar dapat menggoyahkan umat islam.
Para orientalis dominan menyerang islam sebagai jati diri timur. Mereka mempelajari islam dan berusaha mengeluarkan karya yang berisi mengenai fitnah maupun hal-hal yang tidak benar. Mereka bahkan menuduh nabi Muhammad sebagai seorang yang bodoh, buruk dan lain-lain nya. Hal tersebut tentu sangat mempengaruhi dunia Timur sehingga kemudian juga muncul balasan atau kritikan terhadap karya tersebut dari beberapa orientalis moderat yang murni mempelajari islam maupun berasal dari orang Timur sendiri.
Orientalis menjadikan kolonialisme untuk membantu mencari titik lemah umat Islam, sehingga dunia islam dan timur dapat mudah ditaklukkan. Sebagaimana studi yang pernah dilakukan oleh snoug hogronje, yang menyamar sebagai seorang muslim, untuk meneliti tentang kekuatan Umat Islam.
Studi orientalis terhadap Islam tidak hanya menggambarkan Islam sebagai ancaman bagi Barat saja, akan tetapi sebuah framing yang dikembangkan bahwa Islam adalah ancaman bagi kedamaian dunia, terutama hubungannya dengan isu teroris yang selalu dihubung-hubungkan dengan Islam melalui studi-studi yang dilakukan.
Para orientalis banyak mengkaji mengenai al-Qur'an dan juga Hadis dan kemudian meragukannya. Sebagian besar para orientalis meyakini bahwa al- Qur'an adalah kitab suci yang dipengaruhi tradisi agama Yahudi dan Kristen. Keterpengaruhan itu meliputi: ajaran- ajaran, keimanan, hukum-moral, dan kisah-kisah para nabi. Para orientalis juga tidak mempercayai bahwa hadis berasal dari nabi Muhammad sehingga tidak dapat dijadikan sebagai pedoman hidup beragama menurut mereka.
C. Orientalisme Pada Masa sekarang
Gerakan orientalis seiring perkembangannya sudah memiliki perubahan yang signifikan, sebab dari kalangan orientalis sendiri sudah merubah tujuan dan metode pengkajiannya agar dapat lebih murni dan objektiif dalam mengkaji dunia timur. Perubahan tersebut mampu menggeser perhatian Orientalis tidak hanya berpusat pada islam serta umatnya tetapi juga pada segala aspek yang berhungan dengan timur. Terdapat tiga fase orientalis yaitu fase sebelum perang salib, perang salib dan periode akhir dimulai dari masa pencerahan hingga Modern.
Pengaruh pemikiran para orientalis pada masa sekarang sangat lah terasa, terutama dalam bidang Pendidikan. Banyak studi-studi orientalis yang sering dijadikan sebagai kajian Kembali untuk dijadikan sebagai rujukan didalam dunia akademisi. Aspek-aspek mengenai persoalan Orientalis cukup luas dan terus memiliki perkembangan.
Orientalis pada masa modern setelah pencerahan sudah dapat berpikir rasional tanpa mencampurkan persoalan agamanya. Para orientalis mengkaji dunia timur sesuai dengan apa yang ia pelajari dan secara terbuka menerima hal tersebut. Berbeda dengan orientalis pada masa setelah perang salib yang mempelajari timur dengan tujuan yang buruk sebab kekalahan pasca perang salib.
KESIMPULAN
Perkembangan perubahan pemikiran para orientalis dipengaruhi kondisi sosial serta keagamaan yang terjadi. Terdapat tiga fase orientalis yaitu fase sebelum perang salib, perang salib dan periode akhir dimulai dari masa pencerahan hingga Modern. Latar belakang agama seseorang dapat membawa pada pemikiran yang seperti apa. Hingga sekarang masih ada orientalis yang memiliki pemikiran yang buruk terhadap dunia Timur terkususnya pada Islam. Itu pentingnya pemahaman yang dalam menyikapi orientalis tersebut, karna mereka berasal dari kalangan intelektual maka kita harus menyikapinya dengan intelektual yang bagus pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H