Mohon tunggu...
Fadila Desy
Fadila Desy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan dan Dampak pada Sistem Ekonomi Kapitalis

17 Juni 2024   20:05 Diperbarui: 17 Juni 2024   20:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu yang kedua adalah negara Jerman. Jerman juga dikenal sebagai negara dengan sistem ekonomi kapitalis yang kuat. Perekonomian Jerman didasarkan pada prinsip pasar bebas dan kepemilikan swasta yang kuat, yang mendukung pertumbuhan sektor industri yang kuat seperti otomotif, teknologi tinggi, dan manufaktur. Perusahaan-perusahaan besar seperti Volkswagen Group, BMW Group, dan Otto Group merupakan contoh dari kekuatan ekonomi swasta yang signifikan di Jerman. Kebijakan ekonomi Jerman sering kali menekankan pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan keadilan sosial, yang memberikan pendekatan yang holistik terhadap pembangunan ekonomi negara.

Selanjutnya adalah negara Inggris. Inggris juga menganut sistem ekonomi kapitalis yang kuat dengan penekanan pada pasar bebas dan inisiatif swasta. Lebih dari 5,6 juta perusahaan yang beroperasi di Inggris dimiliki secara swasta, mencerminkan dominasi sektor swasta dalam ekonomi negara ini. Perusahaan-perusahaan besar seperti yang ada di Jerman juga memiliki kehadiran yang kuat di Inggris, menunjukkan interkoneksi global dalam kapitalisme modern. Kondisi ini menunjukkan bagaimana Inggris berhasil mempertahankan posisinya sebagai pusat keuangan global dan pusat inovasi teknologi di Eropa.

Dan contoh yang terakhir adalah negara Tiongkok. Meskipun berasal dari ideologi komunisme, Tiongkok telah mengadopsi sistem ekonomi pasar kapitalis yang semakin menguat. Sebagian besar perusahaan di Tiongkok saat ini dimiliki secara swasta, dengan sektor swasta yang semakin dominan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi negara. Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Alibaba, Huawei, dan Tencent menjadi contoh sukses dari kapitalisme Tiongkok yang menghasilkan inovasi global dan memperluas pengaruh ekonomi Tiongkok di seluruh dunia.

Kesimpulan

Meskipun kapitalisme telah membawa kemajuan ekonomi yang signifikan bagi negara-negara ini, penting untuk di ingat bahwa sistem ini tidak selalu cocok untuk semua negara. Beberapa negara menghadapi tantangan dalam mengelola dampak sosial dan lingkungan dari kapitalisme yang kuat, sementara yang lain menghadapi kritik terhadap ketidakadilan ekonomi yang mungkin dihasilkan. Misalnya, perbedaan ekonomi yang semakin besar antara individu-individu kaya dan miskin bisa menjadi masalah sosial yang signifikan, sementara dampak lingkungan dari pertumbuhan industri bisa mengancam keberlanjutan lingkungan global.

Dengan demikian, penting untuk terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap sistem ekonomi kapitalis, menyesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat yang berbeda-beda di seluruh dunia. Hanya dengan pendekatan yang bijaksana dan komprehensif, kapitalisme dapat terus menjadi motor pertumbuhan ekonomi global yang berkelanjutan dan inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun