Mohon tunggu...
Fadilatur Rahmah
Fadilatur Rahmah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Sosiologi Universitas Trunojoyo Madura

Melangkahlah!

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi sebagai Momentum Akselarasi Transformasi Digital

21 Januari 2021   14:40 Diperbarui: 21 Januari 2021   14:58 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada ujungnya petaka dan tidak ada ujungnya bagi para pendusta. Dunia sedang tidak baik -- baik saja, barangkali  dunia ingin meminta perhatian kita, kita yang sibuk dengan kesibukannya masing -- masing dan kita yang enggan menyapa dunia sebelum dunia menjadi saat ini. Sudah diketahui bahwa dunia sedang dilanda oleh ancaman pandemi Covid-19. Pandemi sendiri adalah penyebaran epidemi yang penyebarannya secara luas di dunia, sedangkan arti epideminya adalah tingkat fenomena  yang menyebar secara signifikan dalam populasi tertentu. Pengertian singkatnya begini, epidemi akan melebihi kapasitas jika laju lonjakan penyebarannya sangat tinggi. Pada kondisi seperti ini, maka akan banyak warga negara yang kurang atau bisa jadi tidak memperoleh layanan kesehatan yang layak dan mengakibatkan tingkat kematian pada covid-19 ini meningkat secara ekstrem.

Globalisasi adalah hal dibutuhkan dalam suatu negara untuk keberlangsungan negara tersebut. Dalam hal globalisasi tentunya ada hal positif serta negatifnya dari globalisasi ini terhadap negara. Pada permasalahan kali ini, mungkin globalisasi adalah salah satu alasan yang menyebabkan wabah atau penyakit covid-19 ini sangat cepat penyebarannya. Dikarenakan lewat globalisasi adalah hal termudah untuk penyebarannya dimana membuat orang berinteraksi dari satu kenegara yang lainnya untuk menjalin kerjasama dalam mempenuhi kebutuhan secara pribadi maupun universal. Dan Indonesia adalah negara salah satu negara yang terjangkit pada wabah atau penyakit covid-19 ini. Melihat banyaknya korban akibat dari wabah ini membuat masyarakat takut dan was -- was.

Pemerintah mempunyai kebijakan -- kebijakan untuk pencegahan wabah covid-19 ini, yaitu diberlakukannya social distancing. Social distancing adalah suatu anjuran untuk menjaga kontak fisik dengan sesama, dengan satu dan yang lainnya. Social distancing ini sudah diberlakukan secara serentak untuk negara Indonesia dan beberapa negara sudah memberlakukan terhadap social distancing untuk pencegahan terhadap wabah covid-19. Pada tahap awal pemerintah mengambil tindakan tersebut, akan tetapi melihat kondisi yang semakin menjadi, pemerintah sempat mengambil tindakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan berskala besar.

 Dengan adanya wabah covid-19 ini tentunya beberapa tindakan sudah diambil oleh pemerintah dan dalam ranah pendidikan dilakukan secara daring artinya pemebelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka melainkan online dengan menjaga pencegahan wabah covid-19 ini. Barangkali lewat sistem ini dalam ranah pendidikan bisa sedikit diatasi akan tetapi terdapat berbagai masalah dalam hal daring ini, baik dikalangan pelajar atau pengajar. Karena sistem ini bergantung pada signal dan tidak banyak para pelajar maupun pengajar yang lokasi tempat tinggalnya terpencil sehingga untuk melakukan daring agak sulit.

Ditinjau dari aspek pendidikan, dalam ranah pendidikan yang seharusnya adalah terdapat tatap muka antara pengajar dan pelajar artinya ada interaksi langsung untuk menyampaikan materi pembelajaran dikarenakan wabah covid-19 ini maka eksistensi pembelajaran dalam pendidikan kurang maksimal. Tentunya, jika berbicara puas atau tidak baik dari pelajar maupun pengajar tentunya merasa tidak puas dalam hal ini, akan tetapi untuk menuntut tidak ada hak dikarenakan sudah diketahui bersama masalah apa yang terjadi dan masalah ini bukan hanya menimpa satu orang akan tetapi dampaknya diarasakan oleh semua lapisan masyarakat dengan tanpa terkecuali.

 Keputusan ini cukup berlangsung lama yang menyebabkan ekonomi di Indonesia secara tidak langsung merosok, khusunya bagi kalangan masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah, yang harus memenuhi kebutuhan keluarganya, lebih- lebih pada kalangan keluarga yang harus mencukupi anaknya dengan gadget untuk sekolah online atau daring.

            Fakta yang terjadi dilapangan akibat wabah ini adalah perekonomian masyarakat tidak stabil, atau dengan kata lain perekonomian yang biasanya mencukupi kebutuhan masyarakat malah sebaliknya. Di daerah Sumenep khusunya daerah Ganding dan sekitarnya, akibat pandemic Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat yang berada di daerah Ganding mayoritas sebagai perantau. Akibat diberlakukannnya PSBB dengan berskala besar, mereka terpaksa pulang ke kampung halaman masing -- masing. Lebih besar pasak dari pada tiang, artinya pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan mereka. Bukan hanya itu saja, akibat dari wabah ini ada masyarakat yang terpaksa memberhentikan anaknya untuk bersekolah.

              Nasib hubungan social ketika segala sesuatu menjadi komoditas, ekonomi merupakan fondasi (Karl Marx). Dari permasalahan yang terjadi akibat pandemic covid-19 membuktikan bahwa ekonomi adalah fondasi yang paling kuat dimasyarakat, sehingga apabila perekonomian atau pendapatan masyarakat tidak stabil maka semua aspek akan merasakan dampaknya dikarenakan ekonomi adalah fondasi pada masyarakat, disadari atau tidak faktanya yang terjadi seperti itu.

            Pernyataan yang sesuai pada saat ini adalah ekonomi sebagai kendali dari semua aspek. Artinya ekonomi mampu merubah segala hal atau membolak balikkan keadaan, karena masyarakat sudah membuat fondasi bahwa ekonomi sebagai komoditasnya. Jika sesuatu terjadi pada ekonomi maka, semua lapisan akan merasakan dampaknya. Baik itu dampak secara langsung maupun secara tidak langsung.

            Dalam ilmu ekonomi mempelajari bagaimana orang dan masyarakat mengadakan pilihan, dengan atau tanpa uang untuk menggunakan sumber -- sumber produktig yang langka dan memilki berbagai alternative penggunaan, untuk menghasilkan bermacam -- macam hasil sehingga bisa memenuhi kebutuhan. Permasalahannya adalah masyarakat sedikit yang mempunyai keahlian, atau masyarakat perlu digerakkan untuk menghasilkan sesuatu, akibatnya masyarakat lebih bergantung pada kaum pemilik modal dari pada menciptakan atau menghasilkan sesuatu dengan atau tanpa uang.  

            Secara tidak langsung masyarakat dituntut utuk bisa melakukan segala sesuatunya dari rumah mengingat keadaan seperti ini, semua upaya sudah dilakukan dan berbagai cara sudah ditempuh, satu-satunya jalan pada saat ini untuk menyambung keberlangsungan hidup dengan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. Artinya teknologi disini sebagai wadah untuk masyarakat melakukan sgala aktifitas, baik dari sektor pendidikan maupun ekonomi.

            Teknologi semakin berkembang dari masa ke masa sehingga membuat perubahan yang sangat pesat. Media sosial semakin beraneka ragam, mulai dari hiburan, bisnis, fashion dan segala macam. Dari sini kita bisa memanfaatkan teknologi yang berkembag ini, memanfaatkan bagaimaa mengolah fungsi media sosial, yang awalnya digunakan hanya sebatas hiburan tapi bisa membuat produktif untuk diri kita. Seperti halnya, lewat media sosial kita bisa mempromosikan suatu barang, atau halnya berkarya lewat media sosial. Pada masa ini semuanya dituntut menjadi bisa, maka yakinlah bahwa kita semua bisa.

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun