“Bimbingan dan Konseling membantu banyak orang dalam menentukan suatu keputusan”
Setelah kita tahu tentang pengertian dasar-dasar dari Bimbingan dan Konseling, kita coba untuk lebih mengenali salah satu teknik dalam konseling.
- Definisi -
Konseling Terapeutik ini adalah kegiatan merujuk pada pendekatan komunikasi yang digunakan dalam praktik terapi atau konseling untuk membantu individu mengatasi masalah emosional, psikologis, atau sosial. Dalam melakukan komunikasi terapeutik yang baik, maka dapat membawa dampak menyembuhkan bagi konseling itu sendiri.
- Tujuan -
Tujuan komunikasi terapeutik adalah untuk membantu individu atau klien dalam mencapai kesehatan mental dan emosional yang optimal.
Tujuan komunikasi terapeutik, diantaranya :
- Realisasi diri, penerimaan diri, dan rasa hormat pada diri sendiri
- Identitas diri yang jelas
- Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai
- Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis
- Ciri-ciri pribadi terapeutik -
Pada dasarnya ciri-ciri ini membantu membangun hubungan yang kuat dan mendukung antara terapis dan klien, yang merupakan dasar penting untuk keberhasilan terapi. Diantaranya :
1. Congruence : "menunjukkan diri sendiri" sebagaimana seadanya dan sesungguhnya, berpenampilan secara terus terang, ada kesesuaian antara apa yang dikomunikasikan.
2. Unconditional positif regard : bersikap hangat, positif menerima serta menghargai orang lain sebagai pribadi
3. Empati : memahami orang lain berdasarkan kerangka persepsi dan perasaan orang lain, atau kita bisa menyebutnya dengan mencoba menjadi orang lain dan seolah-olah kita berada pada situasi tersebut.
- Syarat-syarat komunikasi terapeutik -
1. Hadir dalam percakapan
Terlibatya aspek fisik, mental, dan intelektual individu.
2. Mendengarkan aktif
Melibatkan perasaan dan hati, harus mendengarkan dengan penuh perhatian, menunjukkan bahwa kita menghargai dan memahami apa yang disampaikan klien.
3. Empati
Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (pemberi pesan) berdasar perspektif pemberi pesan tersebut.- Hal yang perlu dihindari seorang konselor -
- Comparing, membandingkan diri dengan orang lain
- Mind read, mencoba membaca pikiran apa yang ada dalam diri orang lain
- Planning. Merencanakan argumen atau cerita yang akan dikatakan selanjutnya. Filtering. Hanya mendengar topik yang diminati.
- Judging, memberikan penilaian dengan pernyataan seperti: bodoh, lemah, aneh, dan label-label negatif lainnya
- Tingkat Keprofesionalan pelayanan konseling -
- PRAGMATIS
Menggunakan cara-cara yang menurut pengalaman konselor dianggap memberikan hasil yang optimal, tidak berdasarkan pada teori tertentu
- DOGMATIS
Menggunakan pendekatan tertentu, pendekatan tersebut dijadikan dogma
- SINKRETIK
Menggunakan sejumlah pendekatan konseling, namun bercampur aduk tanpa pertimbangan
- EKLEKTIK
Tahu kapan menggunakan atau tidak menggunakan pendekatan konseling tertentu
- MEMPRIBADI
Menguasai sejumlah pendekatan konseling beserta teknologinya, mampu memilih dan menerapkan secara tepat pendekatan berserta teknologinya untuk menangani permasalahan klien, Konselor mampu memberi warna pribadi yang khas sehingga tercipta praktik konseling yang benar-benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.
- Macam-macam keterampilan
- Keterampilan Attending (penerimaan konselor melalui perhatian dan kesiapsiagaan penuh)
- Keterampilan pembuka percakapan
- Keterampilan bertanya (dengan mengajukan pertanyaan terbuka maupun tertutup)
- pertanyaan terbuka untuk probing, jawaban lebih luas
- pertanyaan tertutup untuk klarifikasi, jawaban tertentu saja (ya atau tidak)
- Keterampilan restatement (pengulangan satu dua kata secara eksplisit)
- Keterampilan empati (kemampuan untuk memahami perasaan emosi orang lain)
- Keterampilan klarifikasi (dibutuhkan ketika seorang konselor mencoba menyamakan persepsi)
- Keterampilan Genuine (berupa perilaku dan ungkapan kejujuran kepada konseli)
- Keterampilan Refleksi (untuk menentukan kembali tentang perasaan, pikiran, dan isi)
- Keterampilan konfrontasi (untuk menunjukkan adanya sesuatu yang tidak konsisten pada apa yang telah diungkapkan)
- Keterampilan merangkum (untuk mengungkapkan kembali Pokok-pokok pikiran dan perasaan yang diungkapkan oleh konseli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H