Mohon tunggu...
Politik

Masalah Politik Kesehatan dalam Masyarakat

17 November 2018   03:47 Diperbarui: 17 November 2018   05:52 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Politik kesehatan adalah pengelolahan kebijakan dalam arti politik mengenai kesehatan untuk mengatur jalannya peraturan kesehatan yang ada di Indonesia.

Dalam proses kebijakan banyak factor yang mengambil keuntungan dari sebelah pihak.

Strata kekuasaan seolah berbicara dan berkuasa semua itu dilakukan untuk mempertahankan status mereka.

Beberapa minggu yang lalu RUU kretek sebagaikebudayaan,akhirnya ditolak oleh masyarakat karena melenggakan masyarakat khususnya masyarakat yang peduli dengan kesehatan.

Saya sendiri juga sebagai mahasiswa kesehatan kurang setuju juga.

Karna RUU sangat tidak masuk akal karena dasarnya kretek itu adalah tembakau,seperti yang kita ketahui bahwa tembakau itu mengandung banyak zat yang berbahaya bagi tubuh kita.

Dan apabila kalua RUU itu disahkan sebagai budaya,maka akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan kretek untuk merokok dengan alasan budaya.

Menurut saya itu adalah hal-hal yang salah karena menentukan sebuah kebudayaan,haruslah dilihat dari sisi manfaatnya itu sendiriapakah itu baik untuk kita atau buruk untuk kita.

Banyaknya apparat yang buta karena mendapat kuntungan sepihak.Tentu saja dalam pengajuan RUU banyaknya pihak politik yang mencari keuntungan untuk kekuasaan.

Kalau dipikir-pikir pakai dengan logika kalua sampai sampai RUU ini disahkan maka banyaknya perusahaan rokok yang memproduksi kretek dan tentu saja para pemerintah tidak ikut bertanggung jawab atas semuanya mereka hanya menikmati hasil pundi-pundi uang dari hasil kretek tersebut.

Siapakah yang dirugikan disini? Ya,tentunya masyarakat yang tidak tahu menahu dengan keadaan carut marut negara yang siap mencekik masyarakat dari segi kesehatan.

Siapakah yang harus bertindak? Ya,kita semua yang peduli dengan kesehatan.

Hati nurani kita harus tergerak agar negara ini terbatas dari kesenjanan kesehatan.

Politik juga sangat berpengaruh dengan pengsmbilsn keputusan mengenai jaminan kesehatan terutama jamina kesehatan universal.

Hal ini dikarenakan keputusan itu berada di tangan pemerintah dan sangat bepengaruh terhadap tercapainya sasaran yang tidak mengesampikan ekonomi dan sosial penduduk dan tetap mempertimbangkan keadaan masyarakat pada saat ini karena pada dasrnya semua program akan berjalan lancer dengan adanya campur tangan pemerintahyang bersunggu-sungguh dalam menjalnkan program jaminan kesehatan.

Kemauan politik yang kuat terhadap program jaminan kesehatan universal dan tentukemauan politik yang sehat tanpa 'embel-embel'keuntungan.

Jika saja hal tersebut berjalan dengan baik maka masyarakat lebih memiliki lebih memiliki perhatian kepada pemerintah

Tapi sayangnya karena faktanya pemerintah seperti lebih menekankan pada program bantuan sosial daripada mengalokasikan dana yang lebih besar pada program jaminan kesehatan.

Menurut  saya pemerintah itu ingin lebih menarik perhatian dari masyarakat agar masyarakat merasa empati terhadap pemerintah.

Saya hanyalah orang awam yang tidak tahu seluk belutnya pendanaan untuk program pemerintah.

Mungkin masyarakat diluar sana yang seperti saya,hanya sebagai 'boneka'pemerintah guna melancarkan kekuasaan politik ditengah kesehatan.

Dengan banyaknya pihak yang tidak jawab mengenai politik seharusnya  masyarakat harus bisa berpikir lebih kritis dan menanggapi apa yang dihasilkan oleh pemerintah.

Jika hal itu bertentangan dengan keadaan masyarakat saat ini,maka masyarakat harus menentang keputusan pemerintah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun