Mohon tunggu...
Fadil Amelia Herawati
Fadil Amelia Herawati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Argumentasi Dimensi Pada Semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepertiga Malamku

17 Juni 2022   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2022   20:41 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penulis : Fadil Amelia. H  || Editor : Fadil Amelia. H

Sepertiga Malamku

(Karya : Fadil Amelia Herawati)

    Tak masalah jika kita hanya mengagumi seseorang itu hal yang begitu wajar, tapi yang kupertanyakan apa dia juga mengagumiku ?. Ahh rasanya tidak mungkin begitu konyol jika dia suka padaku juga terdengar sangatlah tidak mungkin. Setiap hari pikiranku selalu terlintas tentangnya begitu senangnya jika aku bisa menjadi pemilik hatinya  banyak sekali yang kupikirkan tentang harapan jika dia menghubungiku tapi itu haya keinginanku yang kadang membuatku kecewa jika terlalu berharap lebih kepada manusia. Yaa tak salah jika ada pepatah mengatakan "Jangan terlalu berharap pada manusia karena mereka sumber dari kecewa". Ternya pepatah itu memang benar adanya.

    Namaku Putri biasa dipangil Iput dan kesibukanku sekarang kuliah dikampus terbaik di Jawa Timur mungkin sudah tak asing lagi didengar tak perlu saya ceritakan pasti sudah tau. Aku kriteria orang yang sulit jatuh hati pada seorang laki-laki, aku terlalu optimis memikirkan Pendidikan dan karir tentunya, sampai-sampai laki-laki takut mendekat padaku terdengar sangat menyedihkan tapi tak apa aku sudah biasa menerika konsekuensinya.

    Ceritaku dimulai saat aku menjalankan KKN aku bertemu dia, dia adalah Putra pengurus dikelurahan desa itu. Awalnya aku melihat dia saat berkenalan karna kita sama-sama disatu tempat yang sama, Aku memangilnya mas Putra ya katanya biar gak terlalu ketuaan ya memang si dia pegawai kelurahan yang paling muda diantara yang lain. Mas Putra begitu baik, ramah, dan sopan tak heran banyak Wanita yang mengaguminya. Di saat itu aku belum ada rasa pada mas Putra ya karna niat aku untuk mengabdi kepada masyarakat bukan untuk mencari pujaan hati.

      Mas Putra bertanya... Iput kamu tinggal dimana ?

Jawabku "di Malang mas lumayan jauh dari sini"

Minta tolong kerjain laporan Mas ini ya put..

Iya mas.

Put kirim kontak kamu biar mas masukin grup desa sama kontak temen-temen kamu entar jangan lupa simpan balik nomer mas Putra ya.

Oh hiya mas Put bentar ini nomernya.

      Tiap hari saya dan teman-teman membantu kegiatan masyarakat dan tentunya membimbing belajar anak-anak, kegiatan itu sangat menyenangkan kita bisa langsung beradaptasi pada masyarakat. Anak-anak disana sangat senang dengan kedatangan kami. Kita disambut hangat para senyuman warga saat berkumpul, kita sangat senang sekali warga menerima kedatangan kita. Tak lupa kita memberi sedikit hadiah untuk anak-anak agar senang dan lebih dekat lagi pada kita nantinya.

    Beberapa bulan kemudian...

Hari demi hari sudah terlewatkan masa KKN kami mulai usai tentunya kita akan Kembali melanjutkan masa belajar di kampus. Waktu mulai mendekati hari kepulangan kami pengapdian kepada masyarakat sudah selesai kita para mahasiswa mengelar acara syukuran dan tentunya akan membicarakan tentang masa KKN kami yang telah usai.

    Tak lupa aku berpamitan pada pegawai kelurahan, rasa nyaman mulai enggan untuk meninggalkan kampung itu emm tapi bagaimana lagi ini hanya sebuah tugas pengabdian kita para mahasiswa. Dan satu hari itu kita bersenang-senang menghabiskan waktu sebelum Kembali ke kampus.

     Aku kembali tinggal Bersama orangtua selekas KKN aku tidak melanjutkan ngekos lagi em untuk menghemat pengeluaran pastinya. Aku sempat heran dengan mas Putra sesekali dia suka menghubungi aku, aku cukup meresponnya dengan sopan ya karna dia seorang yang dihormati.

    Setiap malam pikiranku selalu terbayang olehnya entah ini kenapa ? tanya pada diri sendiri. Mas Putra terkadang menghubungiku membuatku nyaman ahh tp beberapa hari dia tak menghubungiku lagi. Rasa hati cemas, ini tau kabar mas Putra tapi aku gengsi untuk menghubunginya dahulu. Gengsiku terlalu tinggi untuk menyapa laki-laki dulu.

    Berbulan-bulan sudah terlewatkan dia tak menghubungiku lagi aku merasakan ada sosok yang begitu hangat menghilang, hhe tak apalah mungkin aku hanya sekedar mengagumi tanpa sempat memiliki "pikirku". Setiap malam selalu terpikirkan aku hanya bisa menyebut nama rinduku kepadanya di sepertiga malam disetiap sujudku. Yang ku punya hanya keberanian mengadu kepada sang pencipta. Jikala kita berjodoh tolong didekatkan dan diluluhkan hatinya.

    Disuatu Ketika disaat aku sudah mulai terbiasa tanpa kabar darinya,

Tbtb ada pesan masuk dari kontak yang tak kukenali sebelumnya.

Aku menjawab dengan pertanyaan eh tak disangkah ternyata itu Mas Putra ya dia pujaan hati yang tbtb menghubungiku lagi disekian lama kita tak berkabar. Di satu sisi aku senang tapi disisi lainya aku kesal. Kenapa dia baru ingat denganku.

    Akhirnya kita chatan tapi aku menunjukan sisi cuek saat meresponnya tak seperti dulu lagi, rasa kesal masih ada disaat aku merasakan kenyamanan tapi dia menghilang. Tapi doa ku terlalu kuat sampai-sampai terkabul begitu cepat.

    Tak lama kemudian mas Putra mengungkapkan perasaanya ternyata ouhh selama ini dia menyukaiku tapi takut untuk ungkapin. Di saat itu aku syok binggung mau gimana dan aku bilang untuk jalanin aja dulu. Tak disangka responnya begitu cepat, Mas Putra meminta tunangan bersamaku perasaanku tak karuan mendengar permintaannya. Mas putra bilang dia serius padaku makanya dia meminta tunangan agar hubungan kita lebih terjaga.

    Empat hari kemudian aku mulai menjawab pesannya ya mohon maaf jika saya lama membalas ya karna saya memikirkan suatu keputusan yang sangat amat serius. Disaat itu aku menghubungi Mas Putra terlihat banyak spam chat darinya aku pun mulai mengetik...

Menjawab Assalamualaikum mas, Iya mas adek siap tunangan...

Tak lama mas Putra pun merespon Waalaikumsalam adek iput. Alhamdulilah dek lusa mas dan keluarga datang kerumah ya dek..

"aku pun menjawab" Baik mas putra dengan senang hati.

Malang, 23 Desember 2021

Tentang penulis

      Fadil Amelia Herawati, Gadis kelahiran 30 Mei 2003 Saat ini sedang menjalankan kuliah di Universitas Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Hobi Menulis dan membaca yang biasa ditekuni dikala gabut melanda. Aktivitas saya bisa dilacak di akun instragam @fadil_amelia30 dan @fa.dil1412 atau facebook Fadil amelia dan jangan lupa kepoin twiter @fa.dil1412

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun