Mohon tunggu...
Muhammad Fadil Pitra
Muhammad Fadil Pitra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pegawai/Mahasiswa

"Good Thinks Take Time"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Generasi Sandwich

7 Januari 2025   17:48 Diperbarui: 7 Januari 2025   17:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Foto: thecoversation.com)

Istilah "generasi sandwich" merujuk pada individu yang berada di tengah-tengah tanggung jawab untuk merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia, sambil memenuhi kebutuhan anak-anak mereka. Generasi ini sering kali menghadapi tantangan emosional, fisik dan finansial yang signifikan. Istilah ini pertama  kali diperkenalkan oleh Dorothy A.Miller, seorang profesor dan direktur praktikum di University of Kentucky, Amerika Serikat dalam bukunya Social Work pada tahun  1981.

Faktor Penyebab Munculnya Generasi Sandwich

1. Peningkatan Harapan Hidup 

Harapan hidup yang lebih panjang membuat orang tua memerlukan dukungan yang lebih lama, terutama dalam kesehatan dan kesejahteraan.

2. Keterbatasan Sistem Jaminan Sosial 

Tidak semua lansia memiliki akses terhadap jaminan sosial atau pensiun yang memadai sehingga anak-anak menjadi penopang utama.

3. Tuntutan Pendidikan dan Gaya Hidup Anak

Biaya pendidikan yang terus meningkat dan keinginan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak menambah beban finansial.

Sementara itu, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Thailand dan Malaysia. Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, tingkat literasi keuangan di Indonesia 38,030%. 

Survei tersebut dilaksanakan terhadap 12,773 responden yang berada di 34 provinsi dan 67 kota/kabupaten dengan pertimbangan gender dan strata wilayah perkotaan/peredesaan yang terlibat dalam survei. Pada tahun yang sama, literasi keuangan Malaysia telah mencapai 85,000% dan Thailand mencapai 82,000%.

Salah satu  gambaran mengenai keluarga sandwich dapat ditemukan di dalam buku yang berjudul Enjoy the Sandwich Parenting. Buku ini memaparkan bahwasanya banyak keluarga Indonesia yang terjebak menjadi keluarga sandwich. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun