Mohon tunggu...
Fadil Raihan
Fadil Raihan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang mencari jati diri hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa IPB Ciptakan Biskuit Inovatif dari Sorgum dan Belalang Untuk Mendorong Ketahanan Pangan

1 Oktober 2023   23:39 Diperbarui: 1 Oktober 2023   23:57 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Bogor- Sebuah terobosan menarik muncul dari mahasiswa di IPB University, yang telah berhasil menciptakan biskuit inovatif yang terbuat dari sorgum dan belalang. Biskuit ini bukan hanya lezat, tetapi juga bernutrisi tinggi dan berpotensi besar untuk mendukung ketahanan pangan di masa depan.

Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan utama di seluruh dunia. Populasi yang terus bertambah dan perubahan iklim yang mengancam produksi pertanian tradisional memerlukan inovasi dalam produksi makanan. Di sinilah peran sorgum dan belalang muncul sebagai bahan baku yang menjanjikan.

Sorgum, yang sering disebut sebagai "gandum Afrika," adalah tanaman yang tahan kekeringan dan tumbuh subur di berbagai kondisi tanah. Sementara itu, belalang telah lama dikonsumsi di beberapa bagian dunia dan diketahui kaya protein dan nutrisi penting lainnya. Mahasiswa di IPB University membentuk tim Sorghobis dan memutuskan untuk menggabungkan kedua bahan ini dalam biskuit inovatifnya.

Manfaat Utama Biskuit Sorgum dan Belalang:

  1. Kaya Nutrisi: Biskuit ini mengandung protein tinggi, serat, dan nutrisi esensial lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ini bisa menjadi solusi bagi masalah gizi yang sering dihadapi oleh beberapa komunitas.

  2. Berpotensi Lebih Ramah Lingkungan: Sorgum adalah tanaman yang tahan kekeringan dan memerlukan lebih sedikit air daripada tanaman pangan lainnya seperti gandum. Belalang juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah daripada beberapa sumber protein hewani. Penggunaan kedua bahan ini dapat membantu mengurangi tekanan pada lingkungan.

  3. Dapat Dibudidayakan Secara Lokal: Sorgum dapat tumbuh di berbagai wilayah, termasuk daerah yang sulit mendapatkan tanaman pangan lain. Ini dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Tim Sorghobis telah melakukan berbagai penelitian dan uji coba untuk menghasilkan biskuit berkualitas tinggi dari sorgum dan belalang. Tim Sorghobis telah mengatasi beberapa tantangan dalam hal tekstur dan rasa, sehingga produk akhirnya tidak hanya bergizi, tetapi juga lezat.

Biskuit inovatif ini telah mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Para ahli gizi, petani, dan pemerintah setempat tertarik pada potensi produk ini untuk meningkatkan gizi masyarakat dan mendukung ketahanan pangan. Pemerintah di beberapa daerah juga telah mengevaluasi kemungkinan mendukung produksi biskuit sorgum dan belalang ini sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan mereka.

Tim Sorghobis berharap bahwa produk inovatif mereka dapat menjadi model untuk pengembangan makanan berbasis sorgum dan belalang di Indonesia. Tim Sorghobis juga berencana untuk mengembangkan berbagai varian rasa untuk meningkatkan daya tarik produk ini kepada konsumen. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan dan keberlanjutan, inovasi seperti biskuit sorgum dan belalang ini dapat menjadi langkah penting dalam arah yang benar. Produk-produk semacam ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita memandang makanan dan menyumbang pada upaya global untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.

Inovasi ini oleh mahasiswa ini  merupakan contoh nyata dari bagaimana pemikiran kreatif dan solusi berbasis sumber daya lokal dapat membantu mengatasi tantangan kompleks seperti ketahanan pangan. Biskuit sorgum dan belalang yang bernutrisi tinggi ini adalah langkah positif dalam perjalanan kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun