Mohon tunggu...
Fadiah Qistina
Fadiah Qistina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

the words you speak become the house you live in

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Oskar Schindler: Righteous Among the Nations

22 Juli 2022   09:57 Diperbarui: 22 Juli 2022   10:04 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Apakah etika deontologis (non-konsekuensialis) cocok untuk menilai Tindakan Oskar (menyogok tapi menyelamatkan)?

Etika deontologis cenderung tidak sinkron saat dilihat dari sisi Oskar sebagai salah satu perkumpulan Nazi Jerman karena etika deontologis menilai moralitas suatu tindakan manusia berdasarkan kepatuhannya terhadap suatu peraturan yang telah disepakati bersama. Dan sebagai Nazi Jerman, Oskar Schindler tidak memperlihatkan prinsip yang baik dengan membohongi, memanipulasi dan menyogok Nazi Jerman demi menyelamatkan orang orang Yahudi.

Namun saat dilihat dari serangkaian kewajiban utama yang terkandung dalam teori deontologis, Oskar Schindler telah memperlihatkan aksi teori deontologis yang sesungguhnya, yaitu kewajiban atas orang lain. Schindler telah memanipulasi dan membohongi tapi akhirnya pun untuk menyelamatkan dan memberikan manusia hak nya untuk hidup tenang. Terlihat juga bagaimana Oskar Schindler sangat memperlakukan orang orang Yahudi pada zaman itu secara adil, tidak pandang bulu dengan orang orang Yahudi walaupun saat itu, membantu orang orang Yahudi dapat memberikan Schindler sanksi yang serius.

Aksi Oskar Schindler ini pun membawanya untuk mendapatkan gelar kehormatan yang diberikan oleh orang orang Yahudi sebagai "Righteous Among the Nations" atau "Orang Benar di Antara Bangsa-bangsa" yang mempunyai artian bahwa Oskar Schindler telah menjadi salah satu orang yang mempunyai moral yang benar ditengah-tengah rusuhnya negara yang berperang, Oskar Schindlet telah mempertaruhkan nyawanya selama Holocaust untuk menyelamatkan orang Yahudi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun