Mohon tunggu...
Fadia Permata
Fadia Permata Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo ^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Rasionalisme di Zaman Sekarang

12 Januari 2024   11:48 Diperbarui: 12 Januari 2024   12:05 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rene Descartes adalah seorang matematikawan, ilmuwan, dan filsuf Prancis yang dianggap sebagai pendiri filsafat modern Barat. Dia dikenal karena metode keraguan sistematisnya, yang mengusir pengetahuan tampak yang berasal dari otoritas, indera, dan akal budi dan membangun dasar-dasar epistemologis baru berdasarkan intuisi bahwa ketika dia berpikir, dia ada; ini dia ungkapkan dalam pernyataan "Saya berpikir, maka saya ada" (terkenal dalam formulasi Latinnya, "Cogito, ergo sum", meskipun awalnya ditulis dalam bahasa Prancis, "Je pense, donc je suis"). Dia mengembangkan dualisme metafisik yang membedakan secara radikal antara pikiran, esensi dari mana pikiran adalah berpikir, dan materi, esensi dari mana materi adalah perluasan dalam tiga dimensi.

Metaphilosofinya rasionalistik, didasarkan pada postulasi ide-ide bawaan pikiran, materi, dan Tuhan. Rasionalisme merupakan paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan . Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.

Relevansi teori Descartes untuk filsafat ilmu pengetahuan modern masih menjadi topik yang dibahas oleh para ahli. Beberapa poin penting yang dapat disampaikan adalah:

- Descartes adalah salah satu orang pertama yang meninggalkan Aristotelisme Skolastik dan mengusulkan metode baru untuk membangun ilmu pengetahuan berdasarkan pengamatan dan eksperimen.
- Descartes menciptakan geometri analitis dan memperkenalkan skeptisisme sebagai bagian penting dari metode ilmiah. Dia dianggap sebagai salah satu filsuf terbesar dalam sejarah.
- Descartes memiliki konsep ontologis tentang Tuhan sebagai substansi sempurna yang tidak dapat dibuktikan secara rasional atau empiris. Konsep ini menjadi sumber kontroversi bagi para pemikir agama dan filsafat.
- Descartes memiliki pandangan mekanistik dan empiris tentang dunia fisika dan fisiologi. Dia percaya bahwa segala sesuatu dapat dijelaskan oleh hukum-hukum alam yang dapat diamati secara langsung atau melalui induksi.
- Descartes memiliki konsep analisis tentang bagaimana menentukan hubungan antara hipotesis-hipotesis dalam ilmu pengetahuan. Dia membedakan antara prosedur dan inferensi serta antara induksi dan pemahaman melalui model.

Nama : Fadia Permata Aprilia Santi 

Nim 1512300056 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun